Sandiaga: Destinasi Desa Wisata Boleh Jelata, tapi Servisnya Jelita

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sandiaga: Destinasi Desa Wisata Boleh Jelata, tapi Servisnya Jelita

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 20 Jan 2022 20:37 WIB
Pengunjung menikmati suasana wisata Jembatan Cinta di Desa Mekarbuana, Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat, Minggu (9/1/2022). Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dapat berkontribusi besar bagi kebangkitan ekonomi di tanah air pada tahun 2022. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.
Jembatan Cinta di Desa Mekarbuana, Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat (Foto: ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)
Jakarta -

Menparekraf Sandiaga Uno berseloroh tentang desa wisata. Dia menyebut destinasinya boleh jelata, tapi servisnya harus jelita alias bintang 5!

Desa wisata kini tengah jadi primadona di kalangan traveler. Di saat pandemi berlangsung dan wisatawan tak bisa ke luar negeri, banyak wisatawan nusantara yang mengalihkan perhatiannya ke desa wisata setempat.

Hal itu diakui oleh Menparekraf Sandiaga Uno. Dia bahkan menyebut desa wisata sebagai destinasi yang sangat unik karena bisa dikemas dengan pariwisata gaya baru yang lahir karena pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa ternyata desa wisata ini menjadi daya tarik yang sangat unik karena bisa dikemas dengan pariwisata era baru yaitu localize, personalize, customize and smaller in size. Desa wisata potensinya luar biasa," kata Sandiaga di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta Kamis (20/1/2022).

Sepanjang tahun 2021, Sandiaga bahkan mengakui lebih banyak menghabiskan waktu menginap di desa wisata dibandingkan di hotel konvensional. Untuk itu, dia ingin mengajak rekan-rekannya sesama pengusaha yang tergabung di Kadin atau HIPMI untuk merasakan sensasi liburan di desa wisata.

ADVERTISEMENT

"Saya hadir di tiap-tiap desa, 50 desa wisata selama tahun lalu. Mungkin saya lebih banyak di desa wisata daripada di hotel selama tahun 2021. Bagaimana desa wisata memiliki servis satu tingkat yang tidak kalah dengan pelayanan seperti hotel bintang 5," kata Sandiaga.

"Saya ingin mengajak dunia usaha, temen-temen dari Kadin, HIPMI yang biasa dilayani kelas dunia, biasa dilayani di London, di New York, bagaimana desa wisata itu melakukan inovasi dan tidak kalah dengan layanan kelas dunia," imbuhnya.

Sekarang ini, pelayanan yang prima harus jadi mindset bagi para SDM di desa wisata, sehingga wisatawan merasa nyaman dan akan repeat order atau merekomendasikan ke teman-temannya yang lain.

"Service dan customer is the king. Bagaimana kunjungan ke desa wisata itu, destinasinya boleh jelata, tapi servisnya jelita. Ini yang menurut saya perlu perubahan," ujarnya.

"Desa wisata saya yakin mampu berkontribusi untuk peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat," pungkas pria kelahiran Riau itu.




(wsw/msl)

Hide Ads