Waduh, Negara Timur Tengah Ini Masuk Risiko Sangat Tinggi COVID-19

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Waduh, Negara Timur Tengah Ini Masuk Risiko Sangat Tinggi COVID-19

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 26 Jan 2022 08:15 WIB
Kuwait City has embraced contemporary architecture
Ilustrasi Kuwait (Thinkstock)
Kuwait -

Sejumlah negara Timur Tengah masuk daftar berbahaya COVID-19. Negara apa saja?

Dikutip detikTravel dari Reuters, Rabu (26/1/2022), Pusat Pengendalian dan Pencegahan (CDC) dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyarankan warga AS agar tidak bepergian ke 15 negara dan wilayah karena peningkatan jumlah kasus COVID-19.

Di antaranya, termasuk negara-negara Timur Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CDC meningkatkan rekomendasi perjalanannya ke tingkat 4: Sangat Tinggi untuk Kolombia, Kosta Rika, Republik Dominika, Fiji, Jamaika, Guadalupe, Mongolia, Nigerm Peru, Rumania, Saint Barthelemy, Saint Martin, Tunisia, Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA).

CDC sekarang merekomendasikan untuk tidak bepergian ke sekitar 115 negara dan wilayah di seluruh dunia. Pada hari Senin (24/1) Departemen Luar Negeri AS juga menaikkan rekomendasi ke tingkat 4: Jangan bepergian untuk 14 negara dan wilayah yang statusnya juga ditingkatkan oleh CDC.

ADVERTISEMENT

Departemen Luar Negeri AS memasukkan Mongolia di level 4. Diketahui, sekitar 140 negara terdaftar di Jangan bepergian. Termasuk beberapa untuk masalah non COVID-19.

Sejak pertengahan Desember, pemerintah AS telah menambahkan lebih dari 50 negara dan wilayah ke dalam daftar tempat yang harus dihindari karena penyebaran virus corona varian Omicron.

CDC juga menaikkan peringatan perjalanan untuk 10 negara lainnya ke Tingkat 3: Tinggi yang mendesak orang Amerika yang tidak divaksinasi untuk menghindari perjalanan yang tidak penting, termasuk Jepang, India, Kongo, Guatemala, Mali, Kirgistan dan Senegal.

Di satu sisi, bulan lalu pemerintahan Biden setuju untuk mencabut pembatasan perjalanan di delapan negara Afrika Selatan yang aturannya diberlakukan pada November lalu. Diketahui, Afrika Selatan jadi negara pertama yang mencatat kasus COVID-19 varian omicron.

Beruntung, Arab Saudi yang jadi tujuan jamaah umrah tidak masuk ke dalam daftar tersebut.




(rdy/fem)

Hide Ads