Hari ini, AirAsia Group Berhad mengumumkan pergantian nama. Induk perusahaan grup ini berubah menjadi Capital A Berhad.
Perubahan nama Air Asia Group ini mencerminkan strategi bisnis inti baru grup sebagai perusahaan induk investasi dengan portofolio bisnis perjalanan. Hal ini juga menempatkan merek AirAsia yang lebih dari sekedar maskapai penerbangan.
"Yang kami lakukan bukan sekedar peluncuran logo baru. Ini adalah momen penting yang menandai era baru bagi Grup. Pengumuman hari ini menegaskan bahwa kami bukan lagi sekedar maskapai penerbangan," kata CEO Capital A, Tony Fernandes dalam jumpa pers virtual, Jumat (28/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tony, merek AirAsia sebagai maskapai tetap akan melekat. Namun, AirAsia yang sudah berdiri selama lebih dari 20 tahun ini ingin lebih dari menjual tiket penerbangan.
"Sebenarnya saya sudah sejak lama, jauh sebelum COVID, berniat untuk memanfaatkan kekuatan data yang telah kami bangun selama lebih dari 20 tahun terakhir dan menggabungkannya dengan penggunaan teknologi baru yang terdepan di industri untuk mengembangkan penawaran produk dan layanan kami lebih dari sekedar menjual tiket. Pandemi ini telah memungkinkan kami mewujudkan strategi tersebut lebih cepat." kata Tony
Tony menuturkan, merek Air Asia terus berkembang seiring dengan dorongan inovasi untuk permintaan konsumen yang terus berubah. Dia percaya, nama baru ini akan meningkatkan daya jual produk dan mendorong kesuksesan grup dalam jangka panjang
"Strategi di balik perubahan nama ini adalah untuk memperkenalkan identitas korporat baru yang lebih mencerminkan bisnis inti Grup saat ini dan rencana pengembangannya di masa depan, sejalan dengan percepatan transformasi dari maskapai penerbangan menjadi sebuah grup penyedia layanan perjalanan dan gaya hidup digital dalam satu atap," kata Tony.
Tony menambahkan, intinya, Capital A merupakan perusahaan investasi dengan beragam portofolio bisnis yang menawarkan nilai terbaik dengan biaya terendah. Hal itu didukung oleh kekuatan data yang sudah dibangun selama lebih dari dua dekade terakhir.
Seperti halnya yang telah kami lakukan di bisnis maskapai sejak awal, semua lini bisnis kami akan melakukan strategi yang sama, yaitu menghadirkan layanan perjalanan dan gaya hidup sehari-hari yang terjangkau, mudah diakses, dan inklusif untuk semua."
"Saat ini produk dan layanan satu atap kami mampu memberikan penawaran yang lebih banyak di Asean, dan dengan akses ke lebih dari 700 juta orang di kawasan ini, saya melihat ada peluang yang luar biasa bagi merek kami untuk tumbuh ke berbagai macam industri di semua pasar utama kami," katanya.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol