Di tengah badai COVID-19 varian Omicron, tak sedikit negara yang malah mencabut pembatasan. Salah satunya adalah Italia.
Pemerintah Italia memutuskan untuk mengurangi pembatasan Covid-19 pada Rabu kemarin, (2/2/2022). Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi berjanji untuk terus bergerak ke arah pembukaan kembali negaranya.
"Kami menginginkan Italia yang lebih terbuka," ujar Draghi seperti dikutip detikTravel dari AFP, Kamis (3/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depannya, pemerintah Italia akan mengumumkan rencana jadwal pencabutan pembatasan COVID-19 berdasarkan perkembangan virus tersebut.
Keputusan ini menandakan akhir dari pembelajaran jarak jauh bagi siswa jenjang SD dan SMP. Draghi menyampaikan kepada para menteri, bahwa sekolah selalu menjadi prioritas Pemerintah.
Bagi jenjang Taman Kanak-kanak (TK), pembelajaran tatap muka hanya akan dihentikan apabila terdapat sedikitnya lima siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19. Sebelumnya, pembelajaran tatap muka dihentikan ketika terdapat satu siswa yang positif COVID-19.
"Selain sekolah, durasi izin vaksinasi bagi yang telah menerima tiga dosis atau dua dosis untuk mereka yang telah sembuh dari COVID-19 akan menjadi tidak terbatas," tambah Draghi.
Sebelumnya, izin vaksinasi di negara tersebut hanya berlaku 6 bulan.
Kini, wisatawan dari negara-negara dengan kebijakan vaksinasi yang berbeda dari Italia hanya memerlukan pernyataan bebas COVID-19 untuk bepergian.
Dengan hasil tes negatif, wisatawan dapat mengunjungi tempat-tempat seperti hotel dan restoran dimana sebelumnya diperlukan izin berupa dokumen yang menyatakan telah menerima vaksinasi.
Diketahui, sebanyak 88 persen populasi Italia berusia 12 tahun ke atas telah divaksinasi. Sekitar 34 juta orang juga telah menerima vaksin dosis ketiga.
Sebelumnya dalam rapat Dewan Menteri pada Senin kemarin (31/1), Pemerintah memperpanjang kewajiban wajib menggunakan masker di ruang terbuka dan menutup semua klub malam hingga 10 Februari mendatang.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan