Uni Eropa Terapkan Perjalanan Bebas Tes Bagi yang Sudah Divaksin

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Uni Eropa Terapkan Perjalanan Bebas Tes Bagi yang Sudah Divaksin

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 07 Feb 2022 13:20 WIB
Fasilitas Covid di Uni Eropa
Fasilitas Covid di Uni Eropa (Foto: CNN)
Jakarta -

Uni Eropa menerapkan pelonggaran bagi warganya. Jadi, bagi mereka yang sudah divaksinasi penuh akan lebih mudah bepergian di kawasan.

Uni Eropa merekomendasikan agar penduduk yang divaksinasi tidak diharuskan menjalani tes Covid atau tindakan karantina saat memasuki negara anggota.

Di bawah saran baru, yang mulai berlaku pada 1 Februari, pembatasan akan dicabut bagi mereka yang memegang Sertifikat Covid Digital Uni Eropa valid. Pendekatan terkoordinasi ini untuk memfasilitasi pergerakan bebas yang aman di seluruh Eropa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini berarti para pelancong yang divaksinasi lengkap dapat diizinkan untuk bergerak bebas di sekitar 27 negara anggota blok itu asalkan setiap negara mengikuti panduan tersebut.

Masing-masing negara tujuan di dalam Uni Eropa diizinkan untuk mengeluarkan pembatasan tambahan mereka sendiri, dan banyak yang memilih untuk melakukannya. Itu sejak rekomendasi pertama blok tersebut tentang pembatasan dikeluarkan pada awal pandemi.

ADVERTISEMENT

Sementara, perubahan pedoman juga akan berlaku untuk mereka yang baru saja pulih dari Covid-19. Persyaratan tes akan tetap berlaku bagi yang tidak divaksinasi.

"Rekomendasi ini menanggapi peningkatan yang signifikan dalam penyerapan vaksin dan peluncuran Sertifikat Covid Digital Uni Eropa, dan menggantikan rekomendasi yang ada sebelumnya," kata sebuah pernyataan dari Dewan Eropa.

Panduan pembaruan terbaru menekankan bahwa vaksinasi Covid-19, tes atau status pemulihan seseorang, dibuktikan oleh Sertifikat Covid digital UE yang valid. Ini menjadi alat penentu utama untuk perjalanan di Eropa ke depan.

Namun, pengecualian mungkin disarankan sehubungan dengan perjalanan ke dan dari daerah merah, di mana virus beredar pada tingkat yang sangat tinggi.

Mereka yang tidak memiliki sertifikat digital mungkin diminta untuk menjalani tes selambat-lambatnya 24 jam setelah kedatangan mereka.

Berita itu muncul setelah Dr. Hans Kluge, direktur WHO untuk wilayah Eropa, merilis pernyataan yang menunjukkan bahwa munculnya varian Omicron dapat mengakhiri "fase darurat" pandemi tahun ini.

"Omicron menawarkan harapan yang masuk akal untuk stabilisasi dan normalisasi," katanya.




(msl/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads