Hotel tersebut tepatnya berlokasi di Jalan Malioboro, Danurejan, Kota Yogyakarta. Kapasitasnya mencakup 112 yang bertempat di lantai 2 hingga 7.
"Sejak 12 Februari DIY sudah mengoperasikan Hotel Mutiara selatan atau Hotel Mutiara 2 sebagai shelterCovid-19. Sampai kemarin malam sudah 63 pasien yang kita layani," kata Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos DIY, Sigit Alifianto saat dihubungi, Senin (14/2).
Sigit mengungkapkan, mereka yang diakomodir di Hotel Mutiara 2 ini adalah pasien pemilik KTP DIY namun tak tertampung oleh shelter di kabupaten/kota karena keterbatasan kuota. Kedua, warga luar daerah yang berdomisili di DIY seperti mahasiswa maupun pekerja.
"Atau pun mereka yang memang tinggal mengikuti keluarganya di DIY. Juga para pelaku perjalanan, baik itu mereka yang sedang berdinas di Jogja (DIY) atau pun yang berwisata," sebutnya.
Kriteria pasien yang ditampung oleh hotel adalah pemilik gejala ringan atau tanpa gejala atau OTG. Sejauh ini, mereka yang dirawat di fasilitas ini terdiri dari pasien rentang usia 16-50 tahun serta ibu hamil.
Para pasien penghuni Hotel Mutiara memperoleh fasilitas gratis mulai dari obat-obatan, vitamin, toiletries, layanan medis, telemedicine, logistik, dan lain sebagainya.
Tenaga medis yang bertugas ada dua shift, pertama dokter satu orang, kedua juga satu orang. Untuk perawat satu shiftnya dua orang.
"Khusus untuk dokter on call, dokter akan mengecek hasil pemeriksaan oleh perawat kemudian para pasien bisa langsung komunikasi dengan dokter mengenai keluhannya," paparnya.
Lebih jauh, Sigit mengklaim area depan Hotel Mutiara steril dari masyarakat luar mengingat lokasinya yang berada di kawasan Malioboro atau ramai lalu lalang pejalan kaki atau wisatawan.
Petugas keamanan setempat juga diinstruksikan agar menjaga tak ada pejalan kaki atau pengunjung Malioboro yang berhenti di depan area Hotel Mutiara.
"Shelter Covid dan memang salah satu pesannya adalahbisa memberikan sebuah warning kepada masyarakat untuk menjaga prokes ketat. Alhamdulillah selama ini tidak ada rasa takut dan sebagainya," pungkasnya.
Terpisah, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan, latar belakang difungsikannya hotel ini sebagai shelter adalah adanya kenaikan kasus Covid-19 di wilayah DIY.
Selain itu demi memfasilitasi para pasien yang kediamannya tak memungkinkan dipakai untuk karantina atau isolasi mandiri.
Simak Video "Video: Suasana Kawasan Malioboro Ramai Pengunjung di Hari Kedua Lebaran"
(elk/elk)