Dalam 20 tahun ke depan, kawasan Asia-Pasifik akan membutuhkan 17.620 pesawat penumpang dan kargo baru. Ini dipicu oleh pertumbuhan lalu lintas penumpang sebanyak 5.3% per tahunnya.
Menurut data yang dipaparkan Airbus, Selasa (15/2/2022), perkiraan itu dipercepat oleh pensiunnya pesawat lama yang sudah tidak efisien bahan bakar. Sebanyak 30% dari pesawat baru ini akan menggantikan model lama yang kurang efisien bahan bakar tersebut.
Wilayah yang merupakan tempat tinggal dari 55% populasi dunia yaitu China, India, dan negara ekonomi berkembang (emerging economies) seperti Indonesia dan Vietnam akan menjadi penggerak utama pertumbuhan di Asia-Pasifik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PDB akan bertumbuh 3.6% per tahunnya dibandingkan dengan rata-rata global di angka 2.5% serta akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2040. Masyarakat kelas menengah yang paling mungkin untuk bepergian akan meningkat jumlahnya dari 1.1 miliar ke 3.2 miliar.
Sementara itu, kecenderungan orang untuk bepergian diprediksi akan meningkat hingga tiga kali lipat pada tahun 2040. Dari permintaan 17.620 pesawat baru, 13.660 akan berada di kategori pesawat kecil seperti keluarga pesawat A220 dan A320.
![]() |
Pada kategori jarak jauh dan menengah, kawasan Asia-Pasifik akan terus mendorong peningkatan permintaan hingga 42% dari permintaan global, yang dapat dirincikan menjadi 2.470 pesawat sedang dan 1.490 pesawat besar.
Lalu lintas kargo di Asia-Pasifik juga akan meningkat 3.6% per tahunnya, di atas angka global yaitu 3.1% dan akan menyebabkan peningkatan angkutan kargo udara hingga dua kali lipat di kawasan ini pada tahun 2040.
Secara global, kargo ekspres yang didorong oleh e-commerce akan meningkat dengan laju yang cepat pada 4.7% per tahunnya.
Secara keseluruhan, mencerminkan pertumbuhan yang kuat selama 20 tahun kedepan, akan terdapat kebutuhan atas 2.440 pesawat kargo, dan 880 di antaranya adalah pesawat baru.
"Dengan diringankannya pembatasan perjalanan, kawasan Asia-Pasifik akan kembali menjadi salah satu penggerak perjalanan udara," kata Chief Commercial Officer dan Presiden dari Airbus International, Christian Scherer.
"Kami yakin bahwa volume lalu lintas udara di kawasan ini akan menguat, dengan harapan dapat mencapai level tahun 2019 di antara tahun 2023 dan 2025 nanti," imbuh dia.
Selanjutnya, kebutuhan pesawat global >>>
Simak Video "Video: Pesawat Cessna 172 Jatuh di Chartres Prancis, Semua Penumpang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!