Situasi perang Rusia Ukraina membuat ribuan orang terbang dari negara itu dan mencari suaka hingga ke negeri Paman Sam. Bagaimana kisah mereka?
Maksim Derzhko menyebut peristiwa perang Rusia Ukraina itu sebagai pengalaman paling menakutkan dalam hidupnya. Dia pun memutuskan untuk terbang dari Vladivostok menuju ke Tijuana, kota yang berada di perbatasan Meksiko-AS.
Rencananya, dari Tijuana Derzhko akan naik mobil bersama dengan 7 orang Rusia lainnya menyeberang ke Amerika Serikat untuk mencari suaka, tanpa tahu permintaannya akan dikabulkan atau malah ditolak oleh negeri Paman Sam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Emosi saya saat itu sangat sulit diungkapkan dalam kata-kata. Takut. Tidak jelas. Ini sungguh sangat sulit. Kami tidak punya pilihan," Derzhko mengisahkan seperti dikutip dari AP, Minggu (20/3/2022).
Bak sebuah perjudian, Derzhko melemparkan dadu nasibnya ke depan petugas. Beruntung Dewi Fortuna masih memihak pada Derzhko. Perjudian itu berhasil.
Setelah ditahan selama berhari-hari, permohonan Derzhko dikabulkan. Derzhko tidak sendirian. Ada 8.600 orang Rusia lainnya yang mencari suaka ke Amerika Serikat, meski kedua negara itu terkenal tidak bersahabat satu sama lain.
Orang-orang Rusia ini terbang ke Meksiko sebagai turis. Mereka memang tidak membutuhkan visa untuk masuk ke Meksiko. Mereka biasa terbang dari Moskow ke Cancun. Dari Cancun mereka pergi ke Tijuana lalu menyeberang ke Amerika.
Tidak seperti para Crazy Rich, Derzhko dan orang Rusia lainnya hanya punya uang yang pas-pasan. Mereka terpaksa harus patungan uang untuk menyewa mobil ke Tijuana. Perjuangan tidak hanya itu, karena mereka harus melintasi perbatasan yang penjagaannya sangat ketat.
"Itu adalah momen yang sangat menakutkan bagi kami. Anak-anak kami dekap. Semua orang sangat khawatir," ujar Derzhko.
Di masa pemerintahan Presiden Joe Biden, orang-orang Rusia dijanjikan akan mendapat suaka begitu mereka menginjakkan kaki di tanah AS. Petugas perbatasan bisa menolak para imigran itu bila mereka terindikasi menyebarkan COVID-19.
Orang-orang Rusia dan negara pecahan Uni Soviet lainnya lebih memilih untuk menyeberangi perbatasan naik mobil, daripada menyeberang secara ilegal melewati gurun pasir dan pegunungan Meksiko.
Simak Video 'Rusia Gunakan Rudal Balistik Hipersonik Dalam Serangannya ke Ukraina':
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol