Sarhunta-Tenda di Mandalika Ludes Disewa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sarhunta-Tenda di Mandalika Ludes Disewa

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Minggu, 20 Mar 2022 13:29 WIB
Kementerian PUPR menyiapkan sarana akomodasi hunian alternatif bagi para penggemar MotoGP di Mandalika. Penasaran?
Foto: Sarhunta di Mandalika (Dok. Kementerian PUPR)
Jakarta -

Pemerintah membangun Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) sebagai tempat penginapan alternatif untuk penonton MotoGP Mandalika.

Sementara kalangan swasta yakni Eiger dan Bobobox membangun 75 tenda di pantai Kuta Mandalika. Siapa sangka akomodasi ini ludes dipesan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, seperti dilaporkan, Minggu (20/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah 300 Sarhunta yang dibangun sudah habis terpesan," ujar Sandiaga saat mengunjungi sebuah Sarhunta di Desa Sukadana, Kabupaten Lombok Tengah.

Sarhunta ini lokasinya dekat dengan Sirkuit Mandalika. Jalan kaki sekitar 20 menit, kita malah bisa mendengarkan suara raungan mesin MotoGP yang sangar.

ADVERTISEMENT

Sandiaga mengatakan sarhunta yang dikelola oleh warga Desa Sukadana yang bernama Lamun ini merupakan salah satu penerima sertifikasi Indonesia Care pada 11 Maret 2022. Sertifikasi Indonesia Care adalah sebagai penanda bahwa sebuah Sarhunta telah diverifikasi berdasarkan prinsip-prinsip Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan (CHSE). Tujuannya, untuk meyakinkan wisatawan yang berkunjung akan terjaminnya unsur kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlangsungan lingkungan di sarhunta-sarhunta yang ada di Kabupaten Lombok Tengah dan sekitarnya.


"Jika kita membangun hotel, maka masyarakat tidak akan merasakan dampak perekonomiannya secara keseluruhan karena hanya sebagian saja yang mendapat pekerjaan. Tapi kalau kita bangun sarana hunian pariwisata, maka ada rumah masyarakat yang direnovasi untuk jadi sarhunta dan 300-400 lapangan pekerjaan bisa terserap," katanya.

Sementara saat mengunjungi 75 tenda yang dibangun Eigercamp dan Bobobox, Sandiaga mengatakan Ini adalah babak baru penyelesaian masalah keterbatasan akomodasi yang dapat mendatangkan peluang dan keuntungan bagi masyarakat di sini.

Sandiaga menyampaikan tenda ini ternyata mendapat respons positif dari pengunjung kawasan Mandalika. Hal ini terbukti dari 75 tenda yang tersedia sudah 100 persen terjual.

Selain itu, 60 persen dari pengunjung yang mengisi glamping ini, lanjut Sandiaga, adalah penonton MotoGP. Sedangkan sisanya diisi oleh kru-kru yang terlibat dalam ajang balap sepeda motor internasional ini dan pelaku UMKM kuliner yang menjajakan produknya di Festival Jajanan Bango dan Food Truck Goes to Mandalika 2022 yang berada di lokasi yang sama.

"Inilah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi hasil komitmen kuat pemerintah pusat dan daerah. Kolaborasi ini menghasilkan solusi dalam konsep 3G yaitu gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama), dan gaspol (garap semua potensi di lapangan," kata Sandiaga.

Tenda yang tersedia pun terdiri dari dua tipe, yakni tenda berukuran kecil dengan kapasitas dua orang seharga Rp612 ribu per malam dan tenda berukuran besar yang dapat menampung empat orang dengan harga Rp816 ribu permalam saat pelaksanaan MotoGP. Harga sewa itu naik drastis dari harga awal Rp 250 ribu.

Tenda ini juga dilengkapi dengan matras dan aliran listrik. Selain itu, untuk sarana sanitasi dan ibadah, pengunjung dapat memanfaatkan musala dan toilet yang tersedia di Gedung ITDC Mandalika.

Simak Video 'Warga Serbu Bukit Tonton Langsung MotoGP':

[Gambas:Video 20detik]



(elk/elk)

Hide Ads