Per 1 April, Thailand Tak Wajibkan PCR Bagi Wisatawan yang Divaksin

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Per 1 April, Thailand Tak Wajibkan PCR Bagi Wisatawan yang Divaksin

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 22 Mar 2022 19:11 WIB
Otoritas Thailand mengumumkan perubahan nama untuk ibu kota Bangkok. Kantor Royal Society Thailand (ORST) mengumumkan bahwa Bangkok akan memiliki nama resmi Krung Thep Maha Nakhon. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Ilustrasi Bangkok (AP/Sakchai Lalit)
Bangkok -

Kabar baik bagi wisatawan yang mau pelesir ke Thailand. Per 1 April, Pemerintah Thailand tak lagi mewajibkan tes usap bagi wisatawan yang sudah divaksin.

Dikutip detikTravel dari Reuters, Selasa (22/3/2022), wisatawan asing bisa lebih mudah datang ke Thailand setelah pemerintah setempat memutuskan mencabut aturan mengenai tes Covid-19 sebelum kedatangan. Kewajiban tes itu dihapus bagi pelancong yang sudah menerima vaksin dosis lengkap.

Taweesin Visanuyothin selaku juru bicara Pusat Administrasi Situasi Covid-19 Thailand mengatakan kebijakan itu berlaku mulai 1 April. Pelancong, kata dia hanya perlu mengikuti tes PCR pada saat kedatangan dan tes cepat antigen yang dilakukan sendiri pada hari kelima di negara itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Visanuyothin, langkah itu diambil karena Thailand ingin memulihkan sektor pariwisatanya yang terpuruk saat sebagian besar kedatangan dari luar negeri sepi sejak April 2020.

Kamboja yang industri pariwisatanya juga terpukul, mengumumkan pada Kamis, (17/3) lalu bahwa pelancong yang divaksinasi lengkap tidak lagi diharuskan menjalani tes PCR sebelum kedatangan. Itu juga menghilangkan aturan tes cepat antigen pada saat kedatangan.

ADVERTISEMENT

Otoritas kesehatan Thailand saat ini sedang menangani rekor jumlah kasus Covid-19 harian dan kematian tahun ini. Ada lebih dari 50.000 kasus baru yang dilaporkan pada Jumat, (18/3), sedikit lebih dari setengahnya dikonfirmasi oleh tes PCR dan sisanya dengan tes cepat antigen. Ada juga 80 kematian baru.

Sejak pandemi dimulai pada 2020, Thailand mencatatkan sekitar 3,3 juta total kasus yang dikonfirmasi dan 24.075 kematian. Otoritas kesehatan khawatir tentang potensi penyebaran virus bulan depan selama festival Songkran, hari libur meriah yang merayakan Tahun Baru Thailand.

Pemerintah telah melarang percikan air tradisional di jalan-jalan dan tempat-tempat umum lainnya dan melarang penjualan dan konsumsi alkohol pada perayaan-perayaan umum.

Ancaman utama dari liburan ini adalah perjalanan massal dari kota ke desa asal di provinsi pedesaan. Praktik tersebut menjadi masalah besar tahun lalu, ketika sebagian besar warga Thailand belum divaksinasi.

Thailand telah memberikan 126 juta dosis vaksin Covid-19. Setidaknya 54,6 juta orang, lebih dari 78 persen dari populasi, telah divaksinasi dengan setidaknya satu dosis. Sebanyak 50 juta orang telah menerima setidaknya dua suntikan dan 22 juta menerima dosis booster.




(rdy/rdy)

Hide Ads