Selain Wisata, Sandiaga juga Dorong Film untuk Kebangkitan Ekonomi

Sektor perfilman didorong untuk membantu pemulihan ekonomi pasca COVID-19. Film dinilai memiliki peran sentral dalam ekonomi kreatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendukung pertumbuhan industri film dengan menghadiri acara Akatara di hotel The Westin Jakarta, Selasa (29/3/2022). Akatara merupakan program yang mempertemukan sineas dengan investor dari dalam dan luar negeri.

"Kita apresiasi seluruh insan perfilman baik produser, artis, aktor, sampai seluruh ekosistemnya, para investor dan regulator. Kami melihat ini adalah bagian kebangkitan ekonomi," kata Sandiaga.

"Saya selalu kagum karena film ini selain sebagai identitas bangsa, juga menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja yang sangat luas. Satu film itu bisa 200 sampai 300 yang terlibat. Ini merupakan lapangan kerja yang baru dan berkualitas," sambungnya.

Pada kesempatan itu, Direktur Program Akatara Vivian Idris juga mengatakan bahwa film mampu menjadi lokomotif dalam sektor ekonomi kreatif. Itu karena film dapat mengakomodir 16 subsektor ekraf lainnya.

"Film lokomotif sebab kemampuan media audio visual mengakomodir 16 sub sektor lainnya," kata dia.

Karena fungsinya yang penting, sejak 2017 Akatara berusaha untuk mewadahi para sineas untuk tetap produktif, termasuk saat ini di tengah COVID-19. Vivian berujar, selama pandemi mereka melakukan lokakarya film secara daring sebagai salah satu inovasi.

"Tahun 2021 di bawah naungan Kemenparekraf, kami memulai kembali Akatara. Kami melakukan inovasi workshop daring. Hasilnya, jika biasanya secara luring ada 50 peserta, tahun lalu bisa menampung sampai 500 peserta atau meningkat 1.000 persen," paparnya.

Untuk tahun ini, Akatara menampung 50 proyek film dan membuka kesempatan bagi para investor untuk menghadiri panel setiap film. Para investor dapat memberikan suntikan dana untuk pengerjaan film-film karya anak bangsa itu.

Sandiaga mengatakan, dalam hal ini pemerintah juga memfasilitasi hal tersebut.

"Pemerintah harus hadir agar industri perfilman ini kuat dan tentunya kebijakan yang tepat sasaran tepat manfaat dan tepat waktu," ujarnya.

"Tahun lalu mungkin banyak produksi film yang terkendala namun dengan program Akatara yang dilanjutkan dengan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sub sektor film kita bisa memberikan energi dan memulai tatanan ekononi baru pasca pandemi," pungkasnya.