Cerita Penumpang Kereta Api Curi Start Mudik Sampai Ngaku-ngaku Vaksin

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Penumpang Kereta Api Curi Start Mudik Sampai Ngaku-ngaku Vaksin

bonauli - detikTravel
Kamis, 07 Apr 2022 14:43 WIB
Vaksin di stasiun kereta api
Vaksin di stasiun kereta api (Bonauli/detikcoma)
Jakarta -

Syarat naik kereta api terbaru bikin calon penumpang bergegas vaksin atau booster. Tetapi, ada pula yang ngaku sudah vaksin demi menghindari tes antigen/PCR.

Vaksin booster menjadi syarat perjalanan mudik tahun ini. Jika sudah mendapat dosis ketiga, traveler tak perlu pusing lagi untuk tes antigen-PCR.

Sementara traveler yang baru divaksin kedua, diwajibkan membawa hasil negatif tes antigen. Untuk yang baru mendapat dosis pertama, wajib untuk membawa hasil negatif tes PCR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikTravel mendapat beberapa cerita menarik saat menyambangi layanan vaksin gratis di Stasiun Pasar Senen, Kamis (7/4/2022). Antrean cukup ramai. Sebagian besar booster agar bisa lebih mudah untuk mudik lebaran.

"Iya, mau vaksin booster untuk pulang kampung," ujar Hilma, salah satu penerima vaksin booster di sana.

ADVERTISEMENT

Hilma mengetahui layanan vaksin ini dari internet. Dia vaksin agar bisa mudik lebih mudah, tidak perlu PCR atau antigen. Rencananya, Hilma curi start mudik ke Indramayu pada tanggal 11 April.

Hilma bukan satu-satunya yang mudik awal. Yogi, salah satu penumpang kereta api jarak jauh, memilih vaksin booster hari ini untuk mudik.

"Hari ini mau pulang ke Jawa Timur jadi langsung booster. Buat jaga-jaga, saya sudah antigen dulu tadi," kata dia.

Tak cuma booster, layanan vaksin ini juga menyediakan dosis pertama dan kedua. Sebuah cerita menarik datang dari salah satu penumpang kereta api jarak jauh, Chabib Abdillah.

"Saya baru vaksin kedua, enggak sempet terus mau vaksin," ujarnya.

Dirinya mengaku hendak melakukan perjalanan pulang dari Jakarta ke Purbalingga. Pagi tadi Chabib baru saja tiba dari Stasiun Purwokerto. Langsung menuju Jakarta, Chabib tak tahu bahwa peraturan sudah berubah.

"Saya enggak tau peraturan sudah berubah, kalau vaksin pertama harus pakai tes PCR. Jadi tadi saya refund tiket, kembali 100 persen, cash," kata dia.

Tes PCR sendiri masih dirasa mahal oleh masyarakat. Untuk mengakalinya, Chabib diberi tips hemat oleh petugas KAI.

"Kan sekarang ini di tiket tertera sudah berapa kali vaksin. Saya belum berani cetak tiket, karena masih dosis pertama. Tadi dibantu oleh petugas, dari pada mahal PCR mending vaksin saja di sini, gratis," ujarnya.

Jika mendapat vaksin kedua, Chabib hanya perlu menunjukkan hasil negatif tes antigen saja.

"Kalau tes antigen di sini kan murah, cuma Rp 35 ribu, dari pada ke yang swasta gitu mahal sampai Rp 75 ribu," katanya.

detikTravel pun mengonfirmasi kepada petugas KAI yang berjaga. Traveler yang mau berangkat hari ini dan baru saja vaksin di sana, diperbolehkan untuk berangkat. Yang penting ada bukti vaksinnya.

"Tadi saya juga ketemu ibu-ibu sama anaknya, dia mau beli tiket. Dia ngakunya udah vaksin, tapi enggak ada buktinya. Sudah dijelaskan masih ngotot juga. Padahal enggak ada buktinya," ujar Chabib.




(bnl/fem)

Hide Ads