Imbas Kebijakan Fuel Surcharge, Tiket Pesawat Garuda Naik Berapa?

Kementerian Perhubungan mengizinkan maskapai menyesuaikan biaya fuel surcharge pada komponen harga tiket pesawat menyusul mahalnya harga avtur. Garuda menyikapi positif kebijakan ini.

Kebijakan Kementerian Perhubungan RI itu tertuang melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 68 Tahun 2022 tentang Biaya Tambahan (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri yang mengizinkan maskapai penerbangan menyesuaikan biaya (fuel surcharge) pada angkutan pesawat dalam negeri.

"Kenaikan harga bahan bakar avtur tidak dapat dipungkiri berdampak signifikan terhadap komponen cost structure tiket penerbangan. Oleh karenanya diperbolehkannya penerapan kebijakan fuel surcharge pada komponen harga tiket pesawat ini menjadi sebuah langkah yang konstruktif atas fokus pemulihan ekosistem industri penerbangan yang salah satunya sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi seperti fluktuasi harga bahan bakar," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pernyataan yang diterima, Rabu (20/2/2022).

Irfan menambahkan, kebijakan fuel surcharge tersebut tentunya akan disikapi pihaknya secara cermat dan seksama dengan memperhatikan fluktuasi harga bahan bakar avtur terhadap kebutuhan penyesuaian komponen cost structure untuk fuel surcharge pada tiket penerbangan, yang tentunya tetap mengedepankan pemenuhan kebutuhan pengguna jasa atas aksesibilitas layanan penerbangan dengan harga yang kompetitif.

"Dapat kami sampaikan bahwa adanya kebijakan fuel surcharge ini akan mengacu pada jangka waktu yang telah ditentukan oleh Kementerian Perhubungan RI, yang akan terus kami evaluasi secara berkala atas kebutuhan penerapan fuel surcharge tersebut," ujar Irfan.

Mengenai berapa persen kenaikan harga tiket, Irfan belum bisa mengungkapkannya. "Sabar dong," ujarnya.

Video: Dirut Garuda Ungkap 3 Faktor Penyebab Harga Tiket Pesawat Mahal

Video: Dirut Garuda Ungkap 3 Faktor Penyebab Harga Tiket Pesawat Mahal