Larangan Naik ke Candi Borobudur Pengaruhi Jumlah Wisatawan?

Saat libur lebaran, jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Candi Borobudur masih kalah dibandingkan dengan kota lama Semarang. Menurut dugaan dari pihak pengelola, penyebabnya ialah larangan naik ke Candi.

"Ini menjadi perhatian juga, yang pertama ini untuk berbenah karena sudah ditetapkan sebagai destinasi super prioritas. Nanti juga akan kita komunikasikan, kenapa ini, turun dengan teman-teman pegiat wisata di Magelang," kata General Manager Taman Wisata Candi Borobudur, Aryono Hendro Malyanto, saat ditemui di kantornya, Jumat (13/5/2022).

"Tentunya setelah ada seperti ini apa-apa yang kita lakukan harus segera berbenah dalam rangka itu tadi, sudah diberi amanah sebagai destinasi super prioritas ya harusnya kunjungan lebih baik," sambungnya.

Menurut Aryono, banyak pula pengunjung yang bertanya soal larangan naik ke area candi. Pihaknya berharap ada kejelasan akan alasan larangan tersebut. Sebab ini menjadi daya tarik di Candi Borobudur.

"Ada beberapa pengunjung kami yang tidak jadi ke Borobudur itu tanya, 'bisa belum Borobudur naik candi?'. Hal ini yang mungkin menjadi PR kita bersama, baik itu dari taman wisata maupun dari teman-teman Balai Konservasi atau para travel, karena ini kalau tidak segera mendapatkan kejelasan tentunya akan berdampak pada usaha yang ada di kawasan," ujarnya.

Dari catatannya, ada penurunan yang signifikan pada jumlah pengunjung saat larangan naik ke candi disampaikan. Menurut catatan Dinas Kepemudaan, Olahaga dan Pariwisata Jawa Tengah, ada tiga destinasi yang paling banyak dikunjungi saat libur lebaran. Pertama Kota Lama Semarang (162.719 wisatawan), Candi Borobudru (153.070 wisatawan) dan Pantai Menganti di Kebumen (115.775 wisatawan).

---

Artikel ini telah tayang di detik Jateng, untuk info selengkapnya klik di sini

Video: Wujud Stairlift di Candi Borobudur yang Ramai Disorot

Video: Wujud Stairlift di Candi Borobudur yang Ramai Disorot