Rowo Bayu Banyuwangi disebut-sebut sebagai lokasi KKN Desa Penari. Rowo Bayu kembali menjadi perbincangan usai film KKN di Desa Penari tayang. Ternyata, meski kembali viral, kunjungan wisata di destinasi bawah kaki Gunung Raung itu tidak begitu ramai.
Manajer Pengembangan Bisnis Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Suyitno mengatakan, meski viral, namun kunjungan wisata di destinasi Rowo Bayu tak begitu ramai.
"Untuk sementara saat ini masih landai. Belum ada peningkatan," ujarnya kepada detikJatim, Kamis (19/5/2022).
Menurutnya, destinasi wisata Rowo Bayu adalah destinasi wisata religi. Sebab, hanya wisatawan dengan minat khusus yang datang ke sana.
"Kebanyakan yang punya hajat. Selain itu juga ada pura di sana. Jadi ya umat Hindu yang banyak. Pada saat tertentu juga digunakan untuk Melasti dan kegiatan perayaan hari jadi Banyuwangi," tambahnya.
Suyitno memperkirakan, per bulan rerata ada 100 wisatawan yang datang ke sana. Namun diperkirakan, ketika isu lokasi KKN di Desa Penari terus viral, diprediksi akan membuat kunjungan wisata di Rowo Bayu semakin meningkat.
"Tentu kita harapkan memang seperti itu, viral dan banyak pengunjung datang ke sana," pungkasnya.
Sebelumnya, Rowo Bayu Banyuwangi kembali menjadi perbincangan setelah film 'KKN di Desa Penari' tayang. Rowo Bayu disebut-sebut sebagai lokasi KKN tersebut.
Dugaan itu semakin kencang berembus, usai salah satunya setelah Menteri BUMN Erick Thohir mewawancara Sudirman, pengelola Wisata Rowo Bayu.
Kepada Erick, Sudirman menceritakan bahwa tragedi KKN Desa Penari terjadi di sekitar Rowo Bayu. Dalam wawancara itu, ia juga menunjukkan sejumlah foto soal titik-titik yang ada di kegiatan KKN itu.
----
Artikel ini telah tayang di detikJatim.
Simak Video "Video: Rahasia Jumbo Jadi Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa"
(sym/sym)