Sungai Aare di Bern, Swiss, tempat putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, terseret arus saat berenang, memiliki ciri khas berwarna biru. Kualitas airnya sangat baik.
Sungai Aare memang spesial. Makanya, sungai ini menjadi jujugan wisatawan lokal ataupun turis asing untuk pelesiran. Dan, salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah berenang.
Sungai ini merupakan sungai terpanjang yang mengalir sepenuhnya di wilayah Swiss. Panjangnya 288 kilometer. Banyak desa dan kota dilintasi sungai yang berkelok dengan lanskap yang mengesankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sungai Aare bermuara di gletser Aar Bawah dan Atas di Bernese Oberland, kemudian melintasi tiga kanton Bern, Solothurn dan Aargau serta danau Thun, Wohlen, dan Biel. Aliran airnya menuju utara dan berakhir di Koblenz, bertemu dengan Sungai Rhine.
Sungai Aare juga masuk dalam daftar UNESCO sejak 2017 dalam kategori warisan budaya tak benda di Swiss.
Keindahannya tersohor bukan cuma karena lanskapnya. Sungai Aare, seperti juga sungai-sungai di Swiss, memiliki air berwarna biru, hijau, atau toska. Itu tergantung pada waktu dan musim. Warna sungai dan danaunya disebut paling indah di musim semi, ketika berwarna pirus atau zamrud saat gletser mulai mencair.
Warna air yang indah itu merupakan hasil dari partikel glasial yang dikenal sebagai rock flour yang merefleksikan sektor biru-hijau dari spektrum cahaya. Partikel gletser kecil, tenggelam perlahan ke dasar. Kemurnian air Sungai Aare juga memungkinkan partikel-partikel ini mudah masuk dan membaur.
Sungai itu bermuara di Gletser Aare di Pegunungan Alpen Bernese di Kanton Bern, di bawah Finsteraarhorn dan barat Grimsel Pass, di bagian selatan-tengah Swiss. Saat Aare mengalir ke utara melewati Meiringen, sungai membelah Ngarai Aare yang indah. Setelah berbelok ke barat, ia meluas ke Danau Brienz yang glasial.
Keistimewaan lainnya, Sungai Aare memiliki kualitas air yang sangat baik. Itu merujuk kepada uji sampel air Uni Eropa pada 2016. Warga lokal dapat memanfaatkan lebih dari 100 sumur di Kota Tua Bern, yang merupakan sumber air minum segar.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!