Media Asing Soroti Candi Borobudur: Lebih Mahal dan Turis Asingnya Minoritas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Media Asing Soroti Candi Borobudur: Lebih Mahal dan Turis Asingnya Minoritas

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 07 Jun 2022 21:06 WIB
MAGELANG, INDONESIA - MAY 7 People visit Borobudur Temple during the Eid al-Fitr holiday in Magelang, Central Java Province, Indonesia on May 7, 2022. Thousands of people from various regions visit Borobudur Temple to spend Eid Al-Fitr On the holiday, the official said peak tourist arrivals are predicted will happen on May 8th. (Photo by Kiki Cahyadi/Anadolu Agency via Getty Images)
Candi Borobudur (Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Jakarta -

Rencana kenaikan harga tiket mendaki Candi Borobudur juga disorot media asing. Katanya, tiket ke candi Buddha terbesar di dunia itu akan jadi lebih mahal.

Adalah CNN yang ikut memberitakannya. Katanya Candi Borobudur jadi salah satu atraksi paling populer di Indonesia dan akan segera dikenakan kenaikan tiket secara besar-besaran oleh pemerintah dalam upaya untuk melestarikan kekayaan sejarah dan budaya di negara ini.

"Kami sepakat untuk membatasi kuota wisatawan menjadi 1.200 orang per hari dengan biaya USD 100 untuk turis asing dan 750.000 rupiah (USD 71) untuk turis domestik," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam sebuah unggahan di Instagram resminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turis asing yang memasuki Candi Borobudur saat ini membayar biaya tetap sebesar USD 25 per orang. Traveler bisa mengeceknya di situs borobudurpark.com.

Menurut aturan baru, orang asing harus ditemani oleh pemandu lokal saat mengunjungi Candi Borobudur. Ada juga rencana untuk memperkenalkan bus listrik antar-jemput bagi wisatawan untuk bepergian di sekitar candi dan sekitarnya.

ADVERTISEMENT

"Hal ini kami lakukan untuk menciptakan lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan rasa memiliki di kawasan ini sehingga rasa tanggung jawab terhadap situs sejarah dapat terus berkembang di generasi muda masa depan," kata Luhut.

"Kami mengambil [langkah] ini semata-mata demi melestarikan kekayaan sejarah dan budaya nusantara," imbuh dia.

Gerbang Dengan Ikon Kapal Samudra Raksa Untuk Menuju Candi BorobudurGerbang Dengan Ikon Kapal Samudra Raksa Untuk Menuju Candi Borobudur (Foto: Eko Susanto/detikcom)

Terletak di dekat kota Yogyakarta di provinsi Jawa Tengah Indonesia, Candi Borobudur diyakini telah dibangun pada abad ke-9 dan telah dilestarikan melalui beberapa restorasi.

Candi Borobudur terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1982 dan menarik puluhan ribu pengunjung setiap hari sebelum pandemi melanda.

Bagian atas Candi Borobudur terdapat kubah besar di tengah yang dikelilingi oleh patung Buddha yang sedang duduk. Candi ini merupakan contoh arsitektur Buddha Jawa yang terkenal.

Borobudur sering dibandingkan dengan situs keagamaan lain yang luas, Angkor Wat. Kompleks candi di Kamboja yang memiliki gaya dan sejarah yang berbeda, tetapi juga mengharuskan semua orang asing untuk didampingi oleh pemandu berlisensi pemerintah dan secara berkala menaikkan harga tiket untuk turis non-Kamboja.

Selanjutnya, sumbangan kecil kunjungan turis asing >>>

Simak Video: Bertemu Luhut, Ganjar Pastikan Tarif Naik Borobudur Ditunda

[Gambas:Video 20detik]



Kenaikan harga yang diusulkan pemerintah Indonesia untuk Borobudur mendapat reaksi cepat secara online.

Stuart McDonald, salah satu pendiri Travelfish, sebuah situs perjalanan tentang Asia Tenggara, menyoroti bahwa wisatawan asing hanya menyumbang minoritas kecil dari total pengunjung Candi Borobudur.

"Pentingnya kenaikan harga ini muncul tiba-tiba dan tampaknya agak kurang dipertimbangkan," kata McDonald.

"Candi Borobudur adalah daya tarik utama di Indonesia dan sering disebut-sebut sebagai daya tarik Pulau Jawa, jadi orang harus waspada dengan melebih-lebihkan pentingnya wisatawan asing bagi kelayakan finansial Borobudur," terang dia.

"Pertanyaan yang lebih penting mungkin [apakah] pelancong asing akan mengurangi waktu mereka di Yogyakarta, atau menghapus perjalanan di dalam kota sepenuhnya dari rencana mereka. Saya akan dengan hati-hati mengatakan ya. Efek riaknya bisa signifikan," lanjutnya.

Bahkan dengan kenaikan harga yang mulai berlaku pada tahun 2017, penjualan tiket di Angkor Wat masih mengalami lonjakan besar tahun itu, mencapai lebih dari USD 100 juta dan menghilangkan ketakutan pengamat bahwa kenaikan harga akan membuat orang asing enggan mengunjungi situs tersebut.

Tapi apakah Borobudur akan melihat efek yang sama?

Warga sekitar yang bekerja sebagai guide di sana, Ade Wijasto, meragukannya.

"Kenaikan harga tiket hanya akan membuat orang enggan mengunjungi Borobudur," kata Ade, seorang pemandu wisata, kepada CNN, seraya menambahkan bahwa banyak pemandu Candi Borobudur yang kehilangan pendapatan dalam jumlah besar karena kurangnya wisatawan selama pandemi.

"Banyak dari kita masih dalam pemulihan. Kami pikir pembukaan kembali Candi Borobudur akan menjadi kabar baik, tetapi pemerintah hanya memperburuk keadaan," katanya.


Hide Ads