Selain Walking Tour, Ternyata Ada Running Tour & Cycling Tour buat Traveler

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selain Walking Tour, Ternyata Ada Running Tour & Cycling Tour buat Traveler

Yasmin Nurfadila - detikTravel
Minggu, 12 Jun 2022 08:11 WIB
Walking Tour Old Batavia bersama Timegap
Suasana saat walking tour. (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Berolahraga sambil berwisata, kenapa tidak? Ini dia pilihan wisata yang menyehatkan: running tour dan cycling tour!

Walking tour merupakan salah satu alternatif wisata yang kini sedang menggeliat lagi. Walking tour diminati masyarakat karena dapat mendatangkan banyak manfaat.

Di antaranya yaitu, dapat menambah ilmu, terutama sejarah mengenai sebuah tempat atau kawasan, menambah pengalaman dan teman baru, hingga menyehatkan. Manfaat-manfaat ini bisa didapatkan oleh peserta walking tour dengan biaya yang terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walking tour itu selain kita nambah supaya sehat, nambah pengalaman baru, nambah temen baru, nambah ilmu baru gitu," ungkap Rahmah Karuniasih, salah satu peserta walking tour bersama Ngopi Jakarta dalam perbincangan dengan detikTravel.

Meski sempat terhenti dan terpaksa harus berganti menjadi virtual tour. Namun, minat masyarakat terhadap walking tour tidak surut. Justru, sejak pandemi membaik dan peraturan melonggar, peminat walking tour semakin meningkat.

ADVERTISEMENT

"Malah justru kami merasa selama pandemi ini peningkatannya luar biasa ya. Jadi memang dulu kan cuma turis ya turis asing gitu. Turis cukup banyak tapi begitu border ditutup kan. Betul-betul gak ada turis, expatriat yang di Jakarta juga mungkin juga tidak cukup berani keluar rumah gitu kan," kata kata Indra Diwangkara, pramuwisata Jakarta Good Guide.

"Nah, teman-teman ini yang haus dengan hiburan gitu ya yang nggak bisa kemana-mana. Menjadi solusi akhirnya gitu kan ikutan walking tour karena kegiatan ini kan nggak lama ya cuma dua jam di Jakarta aja dan outdoor jadi ini pilihan orang juga akhirnya untuk tetap dapat hiburan dengan cara yang murah dan menyenangkan," dia menambahkan.

Selama masa pandemi, ada satu tren kegiatan positif yang juga meningkat, yaitu tren berolahraga. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan menjadi alasan meningkatnya tren ini.

Masyarakat mulai menjadikan olahraga sebagai bagian dari keseharian mereka. Pilihan olahraga yang dilakukan pun beragam. Mulai dari berolahraga di rumah, jogging di pagi atau sore hari, hingga lari dan bersepeda.

Dua tren olahraga yang digemari secara masif oleh masyarakat Indonesia selama pandemi adalah lari dan bersepeda. Banyak masyarakat yang mulai mencoba menjajal dua olahraga ini sebagai pilihan olahraga utama mereka.

Operator walking tour jeli melihat tren baru itu. Mereka menjadikannya sebagai kemasan wisata baru.

Kombinasi dari olahraga dan wisata ini memunculkan jenis wisata lain yang bernama running tour dan cycling tour. Bagi masyarakat awam, mungkin wisata ini masih agak asing. Umumnya, olahraga lari dan bersepeda digabungkan atau dijadikan dalam bentuk tur untuk sebuah kompetisi.

Apa itu running tour dan cycling tour?

Running Tour

Pada dasarnya mirip dengan walking tour, bedanya proses perpindahan dari satu destinasi ke destinasi lainnya dilakukan dengan berlari. Peserta running tour akan berlari dari titik awal menuju destinasi-destinasi yang telah ditentukan.

Sejak di titik pertemuan awal, peserta akan didampingi oleh pemandu wisata lokal yang akan memimpin perjalanan. Setelah tiba di destinasi, pemandu akan menjelaskan mengenai destinasi yang dikunjungi. Inilah yang membedakan berlari biasa dengan running tour.

Menurut Tripzilla Philippines, peserta running tour tidak harus berasal dari kalangan pelari. Siapapun yang tertarik dapat mengikuti tur ini. Karena peserta dapat menyesuaikan dan memilih jarak yang ingin diikuti.

Cycling Tour

Sama seperti running tour, cycling tour pada dasarnya merupakan wisata dengan bersepeda yang didampingi oleh pemandu wisata. Jarak dan destinasi yang ditempuh oleh cycling tour bervariasi. Ada yang mengajak pesertanya mengelilingi sebuah desa wisata, ada pula yang menawarkan wisata bersepeda berkeliling kota.

Untuk sepeda yang digunakan biasanya tergantung pada penyelenggara cycling tour. Ada penyelenggara yang menyediakan jasa penyewaan sepeda, tetapi ada juga yang mengharuskan peserta membawa sepedanya sendiri.

Meski belum sebanyak walking tour, namun di Indonesia terdapat cukup banyak pilihan running dan cycling tour. Di Jakarta, salah satu penyelenggara pilihan wisata ini adalah Jakarta Good Guide. Untuk di luar Jakarta, terdapat beberapa hotel serta komunitas yang menyelenggarakan cycling tour. Namun, kebanyakan masih berasal dari kota-kota wisata seperti Yogyakarta dan Semarang.

Traveler tertarik yang mana?




(ysn/fem)

Hide Ads