Sayang Banget, Pemandian Wendit di Malang Kini Tak Terawat

Putu Intan - detikTravel
Senin, 20 Jun 2022 08:12 WIB
Taman Wisata Air Wendit tak terawat. Foto: Putu Intan/detikcom
Malang -

Taman Wisata Air Wendit di Kabupaten Malang dikenal memiliki air yang jernih karena berasal dari pegunungan. Sayangnya, kondisi Wendit kini memprihatinkan.

Wendit merupakan tempat wisata kebanggaan orang Malang. Tempat ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu, bahkan diyakini menjadi pemandian para raja dan anggota kerajaan.

Daya tarik utamanya adalah air sebening kristal di Wendit. Air ini berasal dari empat gunung, yaitu Gunung Arjuna, Gunung Semeru, Gunung Bromo, dan Gunung Kawi.

Akan tetapi, ketika detikcom datang ke sana pada Sabtu (19/6/2022), kondisinya seolah tak terawat. Hal itu terlihat dari pintu masuk kawasan yang sudah tak terbaca namanya. Beberapa fasilitas seperti pos kesehatan, patung, hingga penunjuk arah juga dibiarkan saja dalam kondisi usang.

Gazebo rusak di Wendit. Foto: Putu Intan/detikcom

Banyak fasilitas permainan seperti ayunan dan komidi putar yang tidak beroperasi. Pun dengan kios-kios pedagang yang tutup.

Di Wendit, terdapat beberapa jenis kolam, mulai dari yang alami hingga buatan. Untuk kolam buatan, terdapat waterboom yang terbagi menjadi waterboom anak dan dewasa.

Waterboom dewasa tampak tak beroperasi. Pintu masuknya ditutup pagar. Menurut penuturan seorang pedagang di sana, waterboom ini hanya dibuka pada hari Minggu.

Waterboom anak-anak yang berlumut. Foto: Putu Intan/detikcom

Sementara itu, untuk waterboom anak-anak, kondisinya juga memprihatinkan. Terlihat wahana perosotan yang dipenuhi lumut hijau dan berkarat. Akan tetapi masih banyak pengunjung anak yang bermain di sana karena airnya memang bersih.

Dari perbincangan detikcom bersama pedagang di Wendit, tempat wisata ini sempat ditutup selama dua tahun karena pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan sejumlah fasilitas terbengkalai, termasuk bagian bangunan-bangunan di sana yang rusak tapi belum diperbaiki.

Tak hanya berdampak pada rusaknya fasilitas, penutupan Wendit juga berdampak pada monyet-monyet di sana. Para monyet yang kelaparan sempat masuk ke permukiman warga.

Hingga saat ini, pengunjung Wendit masih belum seramai sebelum pandemi. Juru kunci di Wendit, Mbah Sholeh, mengatakan, para monyet di sana membutuhkan bantuan makanan dan dari pemerintah belum cukup.

"Kalau Wendit itu ramai, dapat bantuan makanan dari pengunjung, ngga melulu dari dinas pariwisata dan pemerintah. Karena sekarang monyetnya tambah banyak tapi makanan kurang," ujarnya.

Menurut Mbah Sholeh, pengelola Wendit tidak maksimal dalam mengembalikan kejayaan pemandian itu. Bahkan dirinya yang menjaga Sendang Widodaren tidak dibantu dalam merawat peninggalan sejarah berupa punden dan arca di Wendit.

"Punden punya leluhur tolong dirawat. Cuma tinggal satu ini, tidak ada lagi," katanya.

Ruangan arca di Wendit yang usang. Foto: Putu Intan/detikcom

Kata Mbah Sholeh, dulunya ada beberapa arca di kawasan Wendit. Namun arca itu ada yang hilang dicuri dan sebagian dibawa ke museum. Sisanya, ia jaga seorang diri tanpa bayaran.

Pengunjung Wendit juga berharap, pemandian itu dapat bersolek menjadi lebih tertata. Apalagi saat ini ada banyak kolam renang yang menyediakan fasilitas lebih menarik.

"Wendit lumayan bagus, airnya bersih untuk anak-anak berenang. Tapi fasilitasnya sederhana, masih kalah dengan yang lain," kata pengunjung asal Kota Malang yang enggan disebutkan namanya.

"Sebenarnya datang ke sini karena ingin tahu waterboom-nya tapi sayang tutup," kata pengunjung lain bernama Ivo.

"Fasilitasnya cukup memuaskan ya dengan harga segitu (Rp 18.500). Cuma ya masih perlu ditambah. Dibersihkan," ujarnya lagi.



Simak Video "Jelajah Mudik Ramadan Eps 16: Pesona Wisata Jember dan Miniatur Indonesia"

(pin/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork