Jejak kaki dinosaurus berusia 100 juta tahun ditemukan di barat daya China. Uniknya, lokasi penemuannya berada di restoran.
Dilansir dari CNN, Rabu (20/7/2022) beberapa lubang batu di restoran di Leshan, Provinsi Sichuan merupakan jejak kaki dua dinosaurus berjenis sauropoda. Itu dibuktikan dengan pemindaian 3D yang dilakukan pada Sabtu lalu.
Menurut Lida Xing, ahli paleontologi dan profesor di China University of Geosciences, Sauropoda hidup di awal periode Cretaceous.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sauropoda dikenal memiliki leher dan ekor yang panjang. Ia merupakan hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi.
Dinosaurus jenis ini dapat tumbuh hingga sepanjang 3 bus sekolah. Mereka juga berat. Saking beratnya dapat membuat tanah berguncang saat mereka berjalan.
Berdasarkan observasi, dua sauropoda yang meninggalkan jejak di restoran itu kemungkinan panjangnya sekitar 8 meter.
Penemuan jejak kaki ini termasuk langka karena fosil dinosaurus dari periode Cretaceous jarang ditemukan di Sichuan. Lebih banyak penemuan fosil dinosaurus dari periode Jurassic.
Xing menjelaskan, pada periode Cretaceous, dinosaurus benar-bener berkembang. Penemuan jejak kaki ini menjadi bukti bahwa dinosaurus era tersebut pernah hidup di Sichuan.
Yang lebih mengesankan, penemuan jejak kaki tersebut berada di sebuah restoran. Menurut Xing, sangat jarang ada penemuan fosil dinosaurus di kota. "Karena semuanya tertutup bangunan," kata dia.
![]() |
Begitu mendapat laporan bahwa jejak kaki ditemukan di restoran, dalam waktu 48 jam, timnya segera meluncur ke lokasi. "Kami takut mereka dihancurkan oleh pekerjaan konstruksi dalam beberapa hari," ujarnya.
Sebelum menjadi restoran, lokasi penemuan itu pernah digunakan sebagai peternakan ayam. Saat itu, jejak kaki dinosaurus terkubur lapisan tanah dan pasir. Namun itu bagus karena melindungi mereka dari kerusakan akibat erosi dan cuaca.
Lapisan itu baru dibersihkan setahun lalu ketika restoran dibuka. Pemiliknya sengaja tidak menutupnya dengan semen karena menyukai tampilan alami.
"Ketika kami pergi ke sana, kami menemukan bahwa jejak kaki itu sangat dalam dan cukup jelas. Tetapi kemungkinan tidak ada yang menyadarinya," Xing memaparkan.
Pemilik restoran sekarang telah memagari situs untuk mencegah orang menginjak lubang, dan mungkin mendirikan bangunan untuk melindungi jejak kaki lebih jauh. Xing mengatakan itu adalah tanda sambutan dari minat ilmiah yang lebih besar di kalangan masyarakat.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!