Tak Selalu Klenik, Keris Jadi Doorprize di Bantul Creative Expo 2022

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Selalu Klenik, Keris Jadi Doorprize di Bantul Creative Expo 2022

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Jumat, 22 Jul 2022 11:41 WIB
Menteri Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Desa Wisata Keris Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Selasa (24/5/2022).
Ilustrasi berbagai keris. (Dok. Kemenparekraf)
Bantul -

Keris biasanya dihubungkan dengan hal-hal klenik. Disbud Bantul mencoba mengubah ini dengan menjadikan keris sebagai doorprize dalam acara Bantul Creative Expo 2022.

Bantul Creative Expo kembali digelar setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi. Acara ini berlangsung selama satu bulan mulai Kamis (21/7/2022).

Gelaran ini menghadirkan berbagai stan menarik. Mulai dari aneka benda antik, kuliner tradisional dan modern, hingga wahana bermain anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tanggal 21-15 Juli, Bantul Creative Expo diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul. Sedangkan sejak tanggal 26 Juli hingga 21 Agustus gelaran ini akan dilanjutkan oleh pihak ketiga.

Bupati Bantul Abdul Halim berharap acara ini dapat menjadi pemicu kebangkitan ekonomi kreatif masyarakat Bantul. Ia juga menuturkan bahwa gelaran ini merupakan bentuk komitmen Pemkab untuk mengembangkan potensi industri kreatif Bantul.

ADVERTISEMENT

"Gelaran Bantul Creative Expo 2022 harapannya bisa menjadi salah satu pemantik pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya sektor UMKM dan industri kreatif di Bantul," ujar Halim.

Selain itu, acara ini juga merupakan salah satu upaya Pemkab untuk memasukkan Bantul ke dalam jejaring kota kreatif dunia atau City of Craft and Folk Art versi UNESCO. Harapannya, dengan masuknya Bantul dalam kategori ini dapat membuat Bantul lebih dikenal secara global.

Tidak hanya itu, dalam gelaran ini Dinas Kebudayaan Bantul juga mencoba melestarikan dan mengenalkan keris kepada masyarakat. Keris merupakan salah satu senjata tradisional Indonesia yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Cara yang dilakukan Disbud Bantul adalah dengan menjadikan keris sebagai doorprize. Menurut Kepala Disbud Bantul Nugroho Eko Setyanto, pemberian keris secara gratis dilakukan untuk menarik minat masyarakat.

Selain untuk memperkenalkan, Nugroho juga ingin mengedukasi masyarakat mengenai keris. Ia mengubah stigma di masyarakat agar keris tak selalu dipandang sebagai benda yang berkaitan dengan hal klenik.

"Tujuannya itu agar masyarakat mengetahui keris itu warisan budaya dan keris tidak selalu berkaitan dengan hal klenik, karena selama ini kan stigma di masyarakat keris itu klenik. Nah, kita mau merubah stigma itu," kata Nugroho.

Artikel ini telah tayang di detikJateng. Baca selengkapnya di sini.




(ysn/ysn)

Hide Ads