Puluhan penerjun menjadi peserta Festival Paralayang di Kulon Progo. Beberapa di antara mereka tampil beda dengan menggunakan kostum wayang.
Festival Paralayang ini diadakan di Banjarasri, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Festival ini digelar pada hari Minggu (24/7/2022). Sebanyak 60 atlet paralayang dari berbagai daerah di Indonesia ikut memeriahkan festival ini.
Para peserta festival terjun dari Puncak Girisembung. Kemudian melakukan pendaratan di lapangan Banjarasri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada yang berbeda dengan perhelatan festival kali ini. Tidak hanya memamerkan keterampilan paralayang, beberapa peserta juga tampil unik menggunakan kostum wayang. Ada yang menjadi Dewi Shinta, Gatotkaca, hingga Hanoman.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan bahwa kostum unik yang dikenakan peserta merupakan permintaan dari pihaknya. Selain untuk menambah daya tarik, kostum ini juga merupakan upaya untuk memperkenalkan kearifan lokal Jogja.
Salah satu peserta asal Batang, Jawa Tengah bernama Syamsul Maarif (16) mengaku terkesan dengan festival ini. Bagi Syamsul ini merupakan kali pertama Ia terjun menggunakan kostum wayang.
"Ya enak sih mas, cuma yang memang kalau pakai kostum itu memang agak susah. Soalnya kan banyak kain-kain yang masuk di dalam tali harnesnya, cuma tetep asik," kata Syamsul.
Hal serupa juga diungkapkan oleh peserta lain. Nasyfa (17) merupakan peserta asal Kota Jogja. Ia mengaku senang sekaligus tertantang dapat menjadi salah satu penerjun yang mengenakan kostum wayang.
"Seru sih terus juga menantang banget tadi di sana belum pernah terbang di sini soalnya," kata Nasyfa.
Tahun ini merupakan tahun kedua Kulon Progo menyelenggarakan festival paralayang. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito, kegiatan ini diadakan untuk membangkitkan industri pariwisata setelah pandemi.
"Ini tahun kedua. Kemarin (2021) kita melakukan penjajakan saat pandemi masih PPKM level, nah sekarang ini pandemi sudah mulai melonggar sehingga kita lebih besarkan kegiatannya, sudah melibatkan banyak orang dan kita berharap masyarakat berbondong-bondong ke tempat ini kemudian perekonomian mulai menggeliat," ucap Joko saat ditemui di sela-sela acara, Minggu (24/7/2022), seperti dikutip dari detikJateng.
Artikel ini telah tayang di detikJateng. Baca selengkapnya di sini.
(ysn/ysn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum