Warga Dukuh Candirejo, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali menggelar kirab gunungan tembakau dan 77 bendera merah putih. Spesial banget.
Gunungan dan puluhan bendera itu diarak mulai dari kampung di lereng Gunung Merapi hingga situs Cagar Budaya Candi Sari.
"Kirab ini syukuran untuk panen tembakau, biar ke depan semakin bagus panenan tembakaunya, serta harganya bisa lebih baik dari kemarin," kata perwakilan panitia Kirab Gunungan Tembakau dan 77 bendera Merah Putih, Andrian Rega, di sela-sela kegiatan Sabtu (13/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kirab ini digelar dua kali. Pertama, kirab sesaji dan hasil bumi menuju situs Candi Sari. Sesaji kemudian dibawa ke halaman Candi Sari dan dilakukan doa bersama. Sedangkan kirab kedua berupa gunungan tembakau serta hasil bumi.
Dalam kirab itu ada emoat gunungan tembakau, yaitu gunungan tembakau yang masih hijau, tembakau yang sudah matang, tembakau rajangan, dan gunungan tembakau krosok atau daun kering.
Kirab gunungan tembakau juga diikuti ibu-ibu yang membawa sejumlah hasil bumi, kelompok seni tari-tarian, dan 77 bendera merah-putih. Usai dikirab, ke-77 bendera tersebut kemudian dikibarkan berderet di dekat lokasi acara.
"Kebetulan saat ini kan momen 17-an (HUT RI 17 Agustus). Jadi kegiatan ini sekalian untuk pemasangan 77 bendera merah putih. Jumlah 77 bendera itu sesuai hari ulang tahun kemerdekaan RI tahun ini yang ke-77," kata tokoh pemuda setempat ini.
Para petani di lereng Gunung Merapi dan Merbabu Kabupaten Boyolali saat ini mulai panen tembakau. Antara lain, di Kecamatan Gladagsari, Ampel, Selo, Cepogo, Musuk, Tamansari, dan Mojosongo untuk tembakau rajangan. Termasuk juga warga Desa Gedangan ini.
Lebih lanjut Rega menyampaikan hasil panen tembakau petani di wilayahnya rata-rata dirajang sendiri. Setelah menjadi tembakau kering rajangan, baru dijual ke pengepul.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana