Pesepakbola Lionel Messi kembali dikabarkan 'sial' soal urusan properti. Dirinya jatuh cinta dengan sebuah mansion, tapi lagi-lagi terlibat masalah.
Pemain Paris Saint-German ini membeli properti berupa mansion mewah di dekat Teluk Cala Tarida di pantai barat Ibiza. Cala Tarida adalah teluk terbesar di pantai barat Ibiza yang berbentuk tapal kuda. Kawasan ini paling populer di kalangan wisatawan.
Rumah mewah ini dibeli dari seorang pengusaha Swiss bernama Philippe Amon. Harganya pun fantastis senilai Pound Sterling 9,5 juta atau sekitar Rp 162 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Mirror, penandatanganan dokumen telah selesai pada 3 Februari lalu melalui sebuah perusahaan bernama Rostower. Namun setelah diteliti ternyata rumah itu memiliki masalah perencanaan dan belum memiliki sertifikat layak huni.
Sertifikat ini dikeluarkan oleh lembaga pemerintah daerah yang menyatakan bahwa rumah tersebut dalam kondisi layak huni. Sementara masalah perencanaan berkaitan dengan pembangunan beberapa kamar di dalam garasi, sebelum dibeli Messi.
"Mereka sekarang menyadari masalah perencanaan dan perwakilan hukum Messi tahu apa yang harus mereka lakukan untuk melegalkan properti itu. Beberapa diskusi telah terjadi antara pengacara pesepakbola dan balai kota," tulis surat kabar lokal, Periodico de Ibiza.
Jika ingin tetap membeli rumah mewah itu, Messi harus menghancurkan kamar-kamar yang bukan bagian dari rencana properti ketika di bangun.
"Balai Kota San Jose telah memberi tahu kami bahwa itu dapat dilegalkan jika area yang bukan merupakan bagian dari proyek asli dihapus, yaitu kamar-kamar di garasi."
Sebelumnya Messi juga sial saat membeli hotel di Barcelona. Hotel yang bernama MiM Sitges ini melanggar aturan pemerintah setempat karena pembangunannya melebihi batas pembangunan yang sudah ditetapkan.
Saat itu Messi mengeluarkan kocek lebih dari 30 juta Euro atau sekitar Rp 489 milliar. Duh, Messi kok sial banget sih..
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana