Papua memiliki stadion megah, Stadion Lukas Enembe. Kini, gubernur yang jadi nama stadion itu tersangkut kasus korupsi.
Ya, nama Stadion Lukas Enembe di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua diambil dari nama Gubernur Papua saat ini, Lukas Enembe. Awalnya, stadion yang dibangun oleh Kemenpupera dan menghabsikan dana senilai Rp 1,3 triliun itu diberi nama Stadion Papua Bangkit.
Penggantian nama dari Stadion Papua Bangkit menjadi Stadion Lukas Enembe itu dilakukan saat acara peresmian pada Jumat, 23 Oktober 2020. Saat itu, pemakaian nama Lukas Enembe dipilih karena si gubernur dinilai berjasa dalam menjadikan Papua sebagai tuan rumah PON XX.
"Ditetapkannya Lukas Enembe sebagai nama stadion merupakan penghargaan dan penghormatan terhadap seorang pemimpin Bumi Cenderawasih selama dua periode," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Alexander Kapisa.
Stadion itu dibangun mulai akhir 2016 dan rampung pada April 2019. Stadion berkapasitas 40.263 penonton ini dibangun untuk menyambut PON XX Papua. Stadion Lukas Enembe menjadi venue opening dan closing ceremony serta final sepak bola PON XX Papua.
Presiden Joko Widodo mengklaim Stadion Lukas Enembe menjadi stadion termegah dan terbaik di Papua, bahkan di kawasan Asia Pasifik. Klaim itu disampaikan Jokowi dalam pidato upacara pembukaan PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Saat ini, pria yang menjadi gubernur Papua sejak 2013 itu terjerat kasus korupsi. KPK menyatakan Lukas Enembe resmi jadi tersangka sejak 5 September 2022.
PPATK telah memblokir rekening milik Lukas yang berisi uang puluhan miliar rupiah. Uang itu dicurigai sebagai bentuk suap dan korupsi. Atas dugaan kasus tersebut, Direktorat Jenderal Imigrasi juga telah mencegah Lukas ke luar negeri hingga 7 Maret 2023.
Simak Video "Fakta-fakta Ricuh Pengantaran Jenazah Lukas Enembe di Papua"
(fem/fem)