Tim angkatan laut internasional berhasil menemukan 22 bom berukuran besar peninggalan Perang Dunia II di laguna Tuvalu.
Tuvalu merupakan salah satu negara anggota Persemakmuran Inggris. Negara ini merupakan negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik. Lebih tepatnya Tuvalu berada di antara Hawaii dan Australia.
Dilansir dari NZHerald, Jumat (30/9/2022) pemerintah Tuvalu telah meminta Angkatan Pertahanan Australia untuk mencari sisa-sisa bahan peledak dari perang beberapa waktu lalu. Dengan bantuan dari kapal HMNZS Manawanui, HMNZS Matatataua dan awak kapalnya, Korps Marinir AS, penyelam Angkatan Laut Kanada, serta masyarakat Australia dan Selandia Baru, operasi yang diberi nama Operasi Render Safe ini dimulai pada awal September.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komandan operasi Angkatan Pertahanan Australia bagian Barat Daya Pasifik, Mayor Jenderal Scott Winter mengatakan mengidentifikasi amunisi era Perang Dunia II di Pasifik adalah langkah penting untuk mengurangi dampak dari sisa-sisa bahan peledak dari zaman perang pada lingkungan Pasifik.
Operasi dimulai di Laguna Funafuti, hidrografer militer Selandia Baru menyurvei area tersebut. Kemudian tim penyelam gabungan menginvestigasi dasar laut di kawasan itu.
Setelah pencarian dilakukan, diketahui bahwa tidak ada persenjataan yang ditemukan di kawasan Funafuti. Kapal kemudian melanjutkan pencarian ke kawasan Nanumea. Kawasan yang terletak di bagian ujung barat laut Tuvalu.
Di sinilah tim gabungan berhasil menemukan 22 bom berukuran besar dengan berat 225kg. Atas penemuannya ini, Mayor Jenderal Scott Winter mengungkapkan kini mereka dapat merencanakan dan melakukan langkah pembersihan yang aman.
"Tim mengidentifikasi banyak sisa-sisa bahan peledak dari perang selama operasi, memungkinkan kami untuk melakukan perencanaan lebih lanjut dalam persiapan pembuangan sisa-sisa ini secara aman, tetapi juga meminimalkan risiko bagi personel dan kapal yang bepergian di perairan Tuvalu," kata Mayor Jenderal Scott Winter seperti dikutip rilis resmi dari Angkatan Pertahanan Selandia Baru.
Meski telah ditemukan pada akhir September ini, namun rencana pembersihan bom yang ditemukan di Tuvalu itu baru akan dijalankan pada tahun depan.
Baca juga: Mengenal Tarakan dari Museum Perang Dunia II |
(ysn/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!