Tempat-tempat wisata mulai ramai jadi konten TikTok. Saking ramainya, ada negara yang mulai melarang penggunaan TikTok di tempat wisatanya.
Dilansir dari Euro News, Jumat (28/10/2022) negara ini adalah Nepal. Nepal melarang pengujung untuk membuat konten di tempat-tempat wisatanya.
Tanda 'No TikTok' dipasang di depan tempat wisata, contohnya saja situs ziarah Buddha Lumbini, Kuil Ram Janaki di Janakpur dan Kuil Gadhimai di Bara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukannya tidak mengikuti perkembangan zaman, ada alasan mengapa Nepal tidak memperbolehkan pengguna TikTok berjoged atau membuat konten di tempat wisata. Pengguna TikTok umumnya mengganggu pengunjung, khususnya di tempat-tempat suci.
"Mereka membuat TikTok dengan memutar musik keras, ini akan mengganggu peziarah dari seluruh dunia yang datang ke tempat kelahiran Buddha Gautama," kata Sanuraj Shakya, juru bicara situs Lumbini Development Trust yang mengelola kuil-kuil di Lumbini.
Katanya pengunjung dilarang membuat TikTok di dalam situs, di sekitar taman suci, dan tempat kuil utama berada.
TikTok sendiri sedang naik daun dan generasi muda Nepal ikut dalam tren tersebut. Menurut survei nasional tahun ini, jumlah responden dengan akses internet melaporkan pengguna TikTok meningkat dari 3 persen jadi 55 persen hanya dalam waktu dua tahun.
Nepal tak hanya jadi tempat ziarah umat buddha, alamnya pun indah. Ini memicu pada tiktoker untuk membuat konten di sembarang tempat. Ladang pertanian milik warga di selatan Nepal pun ikut rusak karena banyak tiktoker yang berjoged dan bikin konten di sana.
"Lihat, mereka berjalan di sini, mereka menghancurkan segalanya, mereka menginjak pucuk padi saya," kata petani Jayaram Thapa.
Jayaparm menambahkan bahwa tiktoker yang ditegur tidak berhenti, tapi justru malah ngeyel.
"Saya mengatakan kepada mereka untuk berhenti, bukan merusak ladang saya, tetapi mereka tetap berjoged. Mereka memberi tahu saya bahwa mereka tidak melakukan kesalahan," katanya.
Bukan cuma di tempat wisata, tiktoker bahkan dituding jadi penyebab kemacetan lalu lintas di salah satu jalan di Kathmandu. Jalan tersebut dihiasi oleh payung warna-warni yang memang sengaja dirancang untuk menarik wisatawan.
Kini situs-situs ziarah Buddha Nepal dilengkapi dengan CCTV dan petugas keamanan. Sehingga tak ada Tiktoker yang bikin konten di tempat suci.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!