TRAVEL NEWS
Malam Tragedi Itaewon: Kisah dari Mereka yang Jadi Saksi

154 orang tewas akibat tragedi perayaan Halloween di Itaewon. Termasuk 20 warga negara asing. Salah seorang WNI dan mereka yang selamat bagikan kisah malam mengerikan itu...
Itaewon dikenal sebagai pusat kawasan internasional atau multikultural di Seoul. Kawasan ini merupakan rumah bagi banyak warga negara asing. Kawasan ini bahkan jadi tempat berburu berbagai produk dan makanan internasional.
Sayangnya, kemewahan dan kemeriahan kawasan ini berubah mencekam akibat insiden mengerikan yang menimpa perayaan Halloween pada Sabtu (29/10) malam. Tak hanya menimpa warga Korea, kejadian ini juga menewaskan sejumlah warga negara asing.
Beberapa warga negara asing yang selamat dari insiden ini membagikan kisahnya kepada The Korea Times. Salah satunya yaitu seorang mahasiswa asal Indonesia.
Dilansir dari The Korea Times, Beta Bayusantika (27) merupakan seorang mahasiswa pascasarjana asal Indonesia yang menempuh pendidikan di Universitas Hanyang. Ia merupakan penggemar drama 'Itaewon Class'.
Karena drama tersebut, ia sangat menantikan untuk dapat merasakan langsung atmosfer internasional di kawasan Itaewon. Pria Indonesia ini pun memutuskan untuk pergi ke Itaewon pada hari Sabtu (29/10) untuk merasakan pengalaman Halloween pertamanya di sana.
"Saya di sana mungkin jam 9 sampai 10 malam di Stasiun Itaewon. Itu sangat ramai. Dari sudut gang, kami melihat banyak orang yang berusaha keluar dari sana. Sungguh menyayat hati," katanya, seperti dikutip The Korea Times, Minggu (30/10).
Ia menceritakan pemandangan tersebut yang mengacu pada lokasi kejadian di sebelah Hotel Hamilton.
"Saya mendengar orang berkata 'Tolong! Tolong! Tolong!' dalam bahasa Korea," imbuhnya.
Kemudian ia juga menceritakan bahwa para petugas pemadam kebakaran serta polisi ada di lokasi. Mereka mencoba mengevakuasi sebanyak mungkin orang dari kerumunan.
Pada malam itu ia juga melihat secara langsung bagaimana orang-orang banyak yang membantu dengan melakukan CPR.
Selain Beta, seorang warga negara Libya juga ikut menceritakan apa yang dialaminya pada malam mengerikan tersebut. Ia adalah Abdo Al-Kader (31), pekerja di sebuah peternakan di Jaecheon.
Abdo Al-Kader sebelumnya sudah pernah merayakan Halloween di Itaewon. Namun menurutnya apa yang ia saksikan malam itu sangatlah berbeda.
"Tadi malam, begitu banyak orang di sini. Orang-orang tidak tahu harus berbuat apa. Polisi datang, mereka mengevakuasi orang-orang dan banyak orang yang melakukan resusitasi pada mereka yang tak sadarkan diri. Semuanya terjadi dalam sekejap," ungkapnya.
Sementara itu, Osman Karakan (26), warga negara Turki yang bekerja sebagai pelukis di Korea mengalami sendiri kepadatan malam itu. Ia menceritakan bahwa ia membantu memindahkan para korban yang tak sadarkan diri dari jalanan Itaewon.
Osman yang telah bekerja di Korea Selatan sejak tahun 2020 itu membantu para korban setelah ia berhasil selamat dari insiden itu.
"Saya di sini bersama teman-teman saya dari sekitar jam 9 malam. Gang itu sangat ramai sehingga kami pikir ini bisa berbahaya, jadi kami berlindung di klub terdekat. Ketika kami keluar dari sana sekitar jam 10.30 malam, orang-orang tewas tergeletak di jalan dan banyak orang yang melakukan CPR pada mereka," ujarnya.
Berdasarkan informasi pada Minggu (30/10) pukul 5 sore waktu setempat, dilaporkan setidaknya sebanyak 154 orang tewas, termasuk 20 warga negara asing. Di antaranya yaitu berasal dari Iran, China, Uzbekistan, Rusia, Amerika Serikat, Prancis, Vietnam, Norwegia, Kazakhstan, Sri Lanka, Thailand, dan Austria.
Simak Video "Dialami Korban Tragedi Itaewon, Apa Itu Henti Jantung?"
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/ysn)