Wisatawan asing kembali datang ke Indonesia. Imigrasi ingin mendorong kedatangan mereka dengan mempermudah pengurusan visa.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi Widodo Ekatjahjana menjelaskan imigrasi bakal meluncurkan empat instrumen, termasuk tiga jenis visa yang prosesnya lebih mudah dan cepat dibandingkan visa turis biasa. Kemudahan itu terutama diberikan kepada pelancong yang datang ke Indonesia menggunakan kapal pesiar.
Terobosan pertama adalah Immigration On Shipping (IOS), yakni dengan petugas imigrasi datang ke kapal untuk memeriksa dokumen wisatawan asing. Langkah itu telah dilakukan di kapal pesiar Queen Elizabeth yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (1/11/2022). Selanjutnya, IOS ini bakal diterapkan juga di wilayah kepulauan yang jauh dari kantor imigrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mereka mau ke Raja Ampat. Kan itu di pedalaman tidak ada kantor, imigrasi ada di atas (kapal) memberi pelayanan. Memberi izin masuk ke wilayah kita kapal-kapal itu, kemudian memeriksa dokumen, memastikan semua dokumen legal," kata Widodo.
Kemudian, imigrasi juga memberlakukan Visa On Arrival (VOA) On Shipping. Sesuai dengan namanya, imigrasi memberikan kelonggaran untuk wisatawan membuat visa di atas kapal. Nantinya, Widodo berharap akan ada konter imigrasi di kapal untuk melayani wisatawan yang belum punya visa dan ingin segera membuatnya.
"Ketiga e-VOA (electronic VOA), mereka daftar pakai gadget langsung bisa. Kalau ada kendala sinyal, sudah ada konter dalam kapal," ujarnya.
Lalu yang terakhir adalah Second Home Visa atau Visa Rumah Kedua. Visa jenis ini menawarkan masa tinggal dalam jangka waktu lama yakni 5 atau 10 tahun.
"Yang keempat second home visa. Jadi mendorong orang mereka dari liburan mereka biasa 'aku kok senang sekali di Benoa', ingin extend, langsung dorong. Dorong saja ambil 5 atau 10 tahun tinggal di sini," katanya.
Widodo mengatakan, segala terobosan ini bakal diberlakukan mulai pekan depan. Ia berharap dengan adanya kemudahan tersebut, pariwisata Indonesia dapat bangkit lebih cepat.
"Empat ini, instrumen imigrasi yang sangat strategis untuk mendorong stimulan, mendorong wisata," kata dia.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum