Bali rupanya masih menjadi destinasi favorit untuk kapal pesiar. Sepanjang tahun 2022, terhitung sudah 18 kapal pesiar bersandar di Pulau Dewata.
Dilansir dari situs imigrasi, kapal-kapal pesiar yang datang ke Bali, bersandar di Pelabuhan Tanjung Benoa. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar Tedy Riyandi menyebut hingga awal November ini sudah ada 4 kapal pesiar yang telah menurunkan wisatawan asing di Pulau Dewata.
"Pada hari ini kita sama-sama melihat kedatangan 2 kapal pesiar yaitu Australia dan Norwegia yang membawa total 2.083 turis asing yang akan berwisata di Pulau Bali. Ini merupakan pertanda baik bagi dunia pariwisata setelah sempat vakum selama masa pandemi COVID-19," ujarnya saat melakukan pemeriksaan keimigrasian terhadap penumpang Kapal Pesiar Viking Orion dan Queen Elizabeth di Benoa Cruise Terminal, Bali pada Kamis (3/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tedy menjelaskan pemeriksaan keimigrasian yang dilakukan di atas kapal pesiar atau disebut Immigration on Shipping. Dengan program ini orang asing tidak perlu lagi mengantre untuk menjalani proses pemeriksaan keimigrasian di pelabuhan.
"Pemeriksaan keimigrasian dan pemberian visa on arrival dilakukan di atas alat angkut sehingga mempercepat prosedur kedatangan orang asing. Selanjutnya mereka bisa langsung mendarat dan berwisata menikmati keindahan Pulau Bali," kata Tedy.
Saat ini Direktorat Jenderal Imigrasi telah membuka visa on arrival (VOA) terhadap orang asing dari 86 negara. Orang asing pengguna VOA wajib membayar Rp 500.000 dan akan diizinkan tinggal di Indonesia selama 30 hari serta bisa diperpanjang 30 hari di kantor imigrasi.
Sementara itu Senior Operational Manager Ben Line Agency, Andry, mengatakan saat ini industri kapal pesiar memang sudah kembali bergeliat. Begitu perbatasan dibuka, rupanya sudah mulai banyak kapal pesiar yang berminat untuk singgah di Indonesia.
"Untuk di Bali saja, untuk November sampai pertengahan Desember ada 15 kapal," kata Andry.
Sebagai agen yang menjembatani kedatangan kapal pesiar dengan otoritas di Indonesia, Andry menyebut sudah ada jadwal kunjungan kapal pesiar sampai 2025. Sementara Bali masih jadi destinasi favorit bagi kapal pesiar, Andry mengatakan sebenarnya sudah banyak pelabuhan di Indonesia yang diminati turis kapal pesiar.
"Kalau pelabuhan di Papua, namanya ekspedisi kapal kecil yang memuat 150 orang. Mereka akan turun ke pulau-pulau terkecil," ujarnya.
"Kalau untuk kapal besar masuknya ke Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali, dan Probolinggo. Probolinggo itu untuk yang mau ke Bromo, Semarang yang mau ke Borobudur," katanya.
Andry juga menjelaskan turis dari kapal pesiar ini umumnya ada pada usia matang. Kebanyakan dari mereka adalah pensiunan yang hanya ingin menikmati masa tuanya.
"Banyak peminat dari Eropa, Australia, Amerika. Kalau dari Asia jarang-jarang," ujarnya.
"Mereka sudah pensiun, menikmati berlibur. Ada juga yang muda tapi lebih banyak orang sudah pensiun, dia naik kapal pesiar," dia menambahkan.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan