Duka Przewodow, Desa Sunyi di Polandia yang Kena Serangan Rudal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Duka Przewodow, Desa Sunyi di Polandia yang Kena Serangan Rudal

Putu Intan - detikTravel
Kamis, 17 Nov 2022 17:12 WIB
Rudal buatan Rusia jatuh di Przewodow Polandia. Dua orang tewas akibat serangan itu.
Serangan rudal di Desa Przewodow, Polandia. Foto: Reuters
Jakarta -

Bagai petir di siang bolong, penduduk Przewodow dikagetkan dengan rudal yang mendarat di desa mereka. Serangan itu membuat mereka trauma.

Desa Przewodow merupakan desa kecil di Polandia. Populasinya hanya 430 orang dengan mayoritas penduduknya bekerja di bidang pertanian.

Desa ini teletak 6 kilometer dari perbatasan Ukraina. Maka tak heran bila mereka berpotensi terkena imbas perang Ukraina dan Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati sudah terbiasa dengan peperangan yang terjadi, mereka masih tak menyangka bahwa kematian dan kehancuran akibat perang akhirnya sampai di depan pintu rumah mereka.

Dua orang tewas akibat jatuhnya rudal yang sampai saat ini tak jelas asal-usulnya. Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan, serangan rudal pada hari Selasa sore itu kemungkinan besar adalah buatan Rusia. Sementara Rusia melalui Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa ucapan Polandia hanya sebuah provokasi.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa rudal itu bukan berasal dari Rusia. Kemudian intelijen AS menjelaskan bahwa rudal yang menghantam Przewodow ditembakkan militer Ukraina.

"Temuan awal menunjukkan rudal yang menghantam Polandia ditembakkan oleh pasukan Ukraina ke arah rudal Rusia yang masuk," katanya.

Terlepas dari kebenaran yang masih terus diselidiki, ada penduduk Przewodow yang kadung menjadi korban. Bagi mereka yang selamat, rasa cemas mulai melingkupi setelah tragedi terjadi.

"Kami telah berada dalam situasi yang penuh tekanan sejak awal perang," kata Kepala Desa Przewodow Grzegorz Drewnik dikutip dari Washington Post, Kamis (17/11/2022).

"Kami memiliki banyak pengungsi pada awalnya. Tapi kami sudah terbiasa," dia menambahkan.

Rudal buatan Rusia jatuh di Przewodow Polandia. Dua orang tewas akibat serangan itu.Rudal buatan Rusia jatuh di Przewodow Polandia. Dua orang tewas akibat serangan itu. Foto: Reuters

Sehari setelah kejadian, tepatnya pada hari Rabu, desa kecil ini mulai riuh. Terlihat banyak aktivitas di sana, mulai dari polisi sampai media yang ingin meliput. .

Polisi memblokade lokasi ledakan sementara sejumlah wartawan mengatur posisi televisi di jalanan. Konvoi kendaraan militer juga tampak di sana.

Berdasarkan foto-foto yang diterbitkan media lokal, telihat puing-puing yang berserakan termasuk balok kayu yang ditumpuk di kawah yang diukir dari tanah, serta sebuah traktor dan sebuah trailer terbalik dengan biji-bijian berserakan di bawahnya. Penyidik yang mengenakan sarung tangan dan pakaian pelindung putih tampak mengumpulkan bukti.

Sementara itu, foto-foto lain yang diposting di media sosial menunjukkan pecahan rudal, yang diidentifikasi Duda sebagai rudal permukaan-ke-udara S-300 buatan Rusia. S-300 digunakan oleh militer Rusia dan Ukraina, dan Duda mengatakan tidak ada bukti rudal itu ditembakkan oleh Rusia.

Usai serangan rudal, sekolah lokal di Przewodow, yang hanya melayani 71 siswa, akhirnya tidak mengadakan kelas pada hari Rabu. Lokasi sekolah malah diubah menjadi pusat pers dadakan. Konselor psikologis dibawa untuk melayani anak-anak dan orang dewasa.

"Semua emosi terbangun lagi," kata Direktur sekolah setempat Ewa Byra.

Salah satu korban, Boguslaw Wos yang berusia 62 tahun, menikah dengan seorang pegawai sekolah, yang bergegas ke lokasi ledakan tak lama setelah ledakan terjadi.

"Dia berlari ke arah ledakan menanyakan di mana suaminya berada," kata Renata, petugas kebersihan sekolah.

Wanita itu lebih memilih untuk tinggal di sekolah daripada pulang ke rumah sendirian. Kata Renata, jika dia pulang, dia tidak bisa berhenti menangis.

Sementara itu, korban lainnya yaitu Bogdan Ciupek (60) tinggal di desa tetangga. Kedua korban terkenal di komunitas yang erat. Hampir semua penduduk merasakan ledakan itu yang bergemuruh di rumah-rumah dan mengguncang jendela.

Pendeta setempat bernama Pastor Bogdan Wazny sedang berada di gerejanya membaca buku ketika misil menghantam sekitar pukul 15.40. Awalnya dia mengira itu mungkin ledakan gas. Beberapa warga melaporkan mendengar dua ledakan besar.

Wazny mengatakan dia tidak membayangkan bahwa perang Rusia di Ukraina telah meluas ke Polandia.

"Perbatasan yang ada di sini juga secara mental memisahkan kita dari perang," ujarnya.

Kehidupan di Przewodow menjadi kian sepi. Keluhan utama warga adalah kurangnya transportasi dan fasilitas umum. Dia khawatir, pada saatnya, desa itu akan benar-benar terlupakan.

"Sayangnya karena alasan yang tragis ini," kata Wazny setelah memimpin misa malam hari Rabu, yang diadakan untuk mengenang dua umat yang kehilangan nyawanya.

Dalam misa itu, hanya empat warga yang muncul. Mereka menangis diam-diam di bangku Gereja St. Albert Chmielowski. Mereka kalah jumlah dengan wartawan. Umumnya, kurang dari 10 orang menghadiri kebaktian pada hari kerja, kata Wazny, seraya menambahkan bahwa masyarakat masih dalam kondisi terguncang.

"Kematian dua orang adalah peristiwa yang tragis, terutama untuk komunitas kecil di mana setiap orang saling mengenal satu sama lain," katanya.




(pin/fem)

Hide Ads