Jelang Nataru, Bali Lebih Khawatir Teroris dari pada KUHP

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jelang Nataru, Bali Lebih Khawatir Teroris dari pada KUHP

CNBC - detikTravel
Jumat, 09 Des 2022 18:45 WIB
Ilustrasi wisatawan di Bali. Bali diprediksi akan ramai dengan wisatawan sampai akhir tahun.
Ilustrasi turis di Bali (Kemenparekraf)
Jakarta -

Pariwisata Bali kembali mencuat setelah peresmian KUHP oleh DPR pada Selasa (8/12). Tapi ternyata bukan KUHP yang dikhawatirkan Bali.

Pengusaha pariwisata di Bali mau melakukan pengetatan keamanan jelang Natal dan Tahun Baru, pasca kejadian bom bunuh diri di Kantor Kepolisian Sektor Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat. Mengingat rentetan sejarah aksi terorisme yang terjadi di pulau Dewata.

"Ini (aksi terorisme) terus terang lebih saya fokuskan di Bandung dari persoalan pengesahan KUHP setelah ini kita akan review dengan stakeholder untuk membangkitkan sistem keamanan masing-masing industri," kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, dalam Profit CNBC Indonesia, Jumat (9/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya lebih khawatir ini (teror) dibandingkan hal lainnya. Kita akan memantapkan sistem keamanan kita," tambahnya.

Sebelumnya terjadi aksi terorisme terjadi pada Rabu (7/12/2022). Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana mengatakan ledakan terjadi pada pukul 08.00 WIB.

ADVERTISEMENT

"Kita berada di dekat TKP beberapa meter dari Polsek Astana Anyar yang tadi pagi tepat pukul 08.00 WIB telah terjadi sebuah ledakan di dalam Mako Polsek saat anggota sedang melakukan apel pagi pelaku berada di dalam dan memaksa untuk mendekati anggota kita yang sedang apel," ujarnya kepada wartawan.

Suntana mengatakan petugas yang berjaga sempat menahan pelaku. Namun, pelaku memaksa untuk mendekati anggota hingga sempat mengacungkan pisau sebelum terjadi ledakan.

"Lalu ditahan oleh beberapa anggota untuk tidak mendekat, pelaku tetap berkehendak untuk mendekati anggota dan mengacungkan sebuah pisau, tiba-tiba terjadi ledakan," jelasnya.

Suntana mengatakan ada 11 korban akibat ledakan ini, 10 di antaranya adalah anggota polisi. Ia juga menyatakan ada satu anggota yang menjadi korban meninggal akibat ledakan tersebut atas nama Sofyan.




(bnl/bnl)

Hide Ads