Jalur pendakian Gunung Agung sempat ditutup usai bule asal Amerika Serikat tewas. Kini telah dibuka lagi, jumlah pendakian dilaporkan menurun.
"Jalur pendakian sudah dibuka sejak 2 Desember yang lalu, namun wisatawan yang datang untuk melakukan aktivitas pendakian masih sangat sepi," kata Ketua koordinator pendakian ke Gunung Agung melalui jalur Pura Pengubengan I Nengah Suardana.
Suardana mengatakan rata-rata wisatawan yang datang saat ini hanya sekitar 8 orang per harinya. Jumlah tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan sebelumnya yang mencapai puluhan orang per harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya cukup banyak, terutama saat hari libur bisa mencapai 40 orang per hari. Tapi sekarang masih jauh dari harapan," kata Suardana.
Suardana mengaku tidak tahu secara pasti penyebab sepinya wisatawan yang datang untuk melakukan aktivitas pendakian ke Gunung Agung. Ia menduga faktor cuaca belakangan ini turut berpengaruh, kadang hujan kadang panas.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat bernama Kevin Henderson (51) terpeleset jatuh hingga meninggal saat mendaki ke puncak Gunung Agung, Bali. Jenazah bule AS itu dievakuasi pada Sabtu (19/11/2022) dini hari sekitar pukul 00.15 Wita.
Jalur pendakian ke Gunung Agung pun kemudian ditutup sementara usai insiden pendaki tewas tersebut. Desa Adat Besakih juga telah menggelar upacara Pamarisudha Giri Parwata untuk menyucikan Gunung Agung.
Sebagai informasi, wisatawan yang hendak melakukan aktivitas pendakian ke Gunung Agung melalui jalur Pura Pengubengan harus didampingi oleh pemandu lokal. Jika tidak, para wisatawan diminta membuat surat pernyataan agar menanggung sendiri resiko jika terjadi sesuatu di sepanjang pendakian.
Artikel ini sudah tayang di detikBali.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum