TRAVEL NEWS
Sejarah Terulang, Ketika Prancis Pukul Mundur Maroko

Prancis berhasil mengalahkan Maroko dalam ajang Piala Dunia 2022. Kejadian serupa tapi tak sama rupanya pernah terjadi ratusan tahun silam.
Bukan dalam ajang sepakbola, Prancis pernah memukul mundur Maroko dalam Pertempuran Tours tahun 732 Masehi. Kala itu, Prancis dan Maroko memang belum menjadi negara namun para pendahulu merekalah yang bertarung memperebutkan wilayah.
Kala itu, invasi dari bangsa Berber (sekarang menjadi orang Maroko) hampir membawa Islam menguasai Eropa. Hanya saja, bangsa Frank (cikal bakal orang Prancis) berhasil mengalahkan pasukan Berber sebelum wilayahnya dikuasai.
Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, sebelum sampai ke Pertempuran Tours, rupanya ada sejarah panjang yang melatarbelakangi peperangan kedua bangsa ini. Mari kita mulai dari abad ke-7 ketika Nabi Muhammad SAW berhasil menyatukan sebagian besar Arab dalam kekuasaan Islam.
Setelah kematiannya pada 632, Abu Bakar menjadi khalifah pertama yang menjadi penerus. Ia kemudian membentuk kekhalifahan yang wilayahnya sampai mencakup sebagian besar Afrika Utara dan bekas Kekaisaran Persia.
Kemudian pada 661, kekhalifahan ini digantikan dengan Kekhalifahan Umayyah. Di bawah Abu Bakar, kekuasaan diperluas ke bagian timur dan barat. Lalu memasuki abad ke-8, Kekhalifahan Umayyah mencoba menguasai Semenanjung Iberia.
Semenanjung Iberia merupakan rumah bagi Kerajaan Visigoth yang menjadi cikal bakal Spanyol dan Portugal. Orang Visigoth merupakan keturunan Romawi Barat yang menganut Kristen.
Pada 710 Raja Visigoth, Wittiza meninggal. Memanfaatkan hal ini, tentara Umayyah menyeberangi Selat Gibraltar dan menyerang Visigoth. Mereka hampir sukses menaklukkan seluruh Iberia kecuali pegunungan kecil di utara.
10 tahun kemudian, tepatnya pada 720, tentara Umayyah berusaha untuk menaklukkan Septimania dengan melintasi Pegunungan Pyrenees yang ada di utara Iberia. Sebagai informasi, Septimania saat ini merupakan Prancis tenggara.
Tentara Umayyah yang bertugas menaklukkan Septimania ini adalah orang Berber atau Moor. Untuk menaklukkan Septimania, mereka harus melangkahi dulu bangsa Frank yang tinggal di sana.
Bangsa Frank sebenarnya adalah orang Jerman yang kelak akan melahirkan negara-negara modern seperti Prancis dan Jerman. Mereka tinggal di Kerajaan Frankia yang dipimpin raja korup. Karena hal itu, kekuasaan kerajaan jatuh ke tangan walikota istana, yang kala itu dipegang Charles Martel.
Saat itu, kekuasaan Charles ditentang Odo, pemimpin salah satu kadipaten di Frankia yakni Aquitaine. Aquitaine sendiri menjadi sasaran empuk bagi Bani Umayyah. Beruntung, Aquitaine masih bisa menang melawan pasukan Umayyah pada 721, kendati tanpa bantuan Charles.
Pada 732, ketika Odo bingung melawan Charles di utara, Bani Umayyah menyerang lagi dan menguasai sebagian besar Aquitaine. Odo menyerbu pasukan Umayyah namun kali ini gagal.
Setelah itu, bangsa Berber semakin di atas angin karena berhasil menguasai Prancis selatan dan mengancam jantung Kerajaan Frank. Bani Umayyah juga merasa percaya diri dapat menduduki Frankia setelah sebelumnya mampu mengalahkan Visigoth dan Aqutaine.
Pimpinan Bani Umayyah yakni Abdurrahman Al-Ghafiqi mengarahkan pertempuran ke Kota Tours dekat Biara Saint Martin of Tours. Biara ini adalah salah satu situs Kristen terpenting di Eropa Barat.
Di sana ada banyak harta benda yang dapat diambil. Ketika lengah, pasukan Frank menyerang pasukan Umayyah.
Singkat cerita, pertempuran terjadi dan Abdurrahman terbunuh. Pertempuran pun dimenangkan Frank yang dipimpin Charles Martel.
Sejarah ini tampak dibahas ulang warganet di Twitter. Banyak yang menyandingkan sejarah tersebut dengan nasib timnas Maroko yang menang melawan Spanyol dan Portugal namun terjegal Prancis dengan skor 2-0.
Maroko harus terima tidak masuk final Piala Dunia 2022. Namun mereka masih punya kesempatan mendapatkan posisi juara ke-3 dalam pertandingan melawan Kroasia.
Simak Video "Maroko Kalah, Suporter Bentrok dengan Polisi di Belgia"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/ddn)