Perayaan Natal di Arab Saudi Tak Perlu Sembunyi-sembunyi Lagi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perayaan Natal di Arab Saudi Tak Perlu Sembunyi-sembunyi Lagi

Femi Diah - detikTravel
Senin, 26 Des 2022 05:01 WIB
Expats living in Saudi Arabia choose Christmas decorations at a gift shop in the capital Riyadh on December 7, 2020. - Until barely three years ago, such items were almost impossible to be openly sold in Saudi Arabia, where authorities have clipped the powers of the clerical establishment long notorious for enforcing Islamic traditions. For decades, Christmas sales were largely underground, and Christians from the Philippines, Lebanon and other countries celebrated the festival behind closed doors or in expat enclaves. (Photo by FAYEZ NURELDINE / AFP)
Perayaan Natal di Arab Saudi lebih terbuka kini. (Foto: AFP/FAYEZ NURELDINE)
Jakarta -

Perayaan Natal di Arab Saudi lebih meriah. Warga, turis asing, dan pekerja asing, bisa merayakan dengan rileks.

Kini, warga juga lebih leluasa memilih pernak-pernik Natal. Tidak sulit menemukan toko yang menyediakannya di Arab Saudi.

Salah satu yang merasakan perbedaan Natal di Arab Saudi adalah Sydney Turnbull, seorang warga negara Amerika Serikat (AS) yang telah tinggal di Arab Saudi selama tujuh tahun. Dia ingat betul saat pertama kali tiba di Arab Saudi, Natal adalah hari libur yang dirayakan secara ketat dan tertutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda hanya mendengar cerita tentang orang yang menyelundupkan pohon Natal dan merayakannya secara diam-diam. Anda juga tidak akan pernah melihat dekorasi atau lampu warna-warni di luar seperti saat Natal di Amerika Serikat," kata Turnbull, seperti dikutip dari Arab News, Minggu (26/12/2021).

"Tahun ini, khususnya, mungkin merupakan perayaan Natal yang paling terbuka," dia menambahkan.

ADVERTISEMENT

Bukan hanya toko penyedia pernak-pernik Natal yang bernuansa winter dan memamerkan topi Sinterklas atau asesoris lainnya. Kafe dan restoran juga berhias dengan pernak-pernik Natal.

"Kafe dan restoran berubah menjadi negeri ajaib musim dingin, manusia salju berhiaskan permata, dekorasi, dan pernak-pernik Natal di mana-mana, serta Starbucks menawarkan minuman liburan dalam cangkir bertema Natal. Itu sama persis dengan yang dimiliki teman dan keluarga saya di rumah," ujar dia lagi.

"Saya sempat ragu dan terkesima saat melihat Bateel (kafe dan restoran lokal) sekarang menawarkan kalender adven. Kemarin, saya menerima email dari restoran top di Riyadh yang menawarkan perayaan Malam Tahun Baru. Hal semacam itu tidak ada ceritanya beberapa tahun yang lalu," ujar dia.

Enrico Catania memberikan pernyataan senada. Catania adalah seorang warga Italia berusia 35 tahun di Jeddah.

Dia makin betah di Arab Saudi, karena bisa merasakan Natal.

"Secara umum, dan dalam beberapa waktu terakhir, kesadaran dan keterbukaan menerima budaya seperti itu meningkat," kata dia.




(fem/fem)

Hide Ads