Penumpang Jetstar yang Gagal Mendarat di Bali Ngomel-ngomel

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penumpang Jetstar yang Gagal Mendarat di Bali Ngomel-ngomel

Tim detikcom - detikTravel
Kamis, 29 Des 2022 15:06 WIB
Boeing 787 Dreamliner Milik Jetstar
Ilustrasi Boeing 787 Dreamliner milik Jetstar Foto: Jetstar
Jakarta -

Pesawat Jetstar JQ35 terpaksa putar balik ke Melbourne, Australia, usai ditolak mendarat di Bali. Penumpang yang gagal liburan di Bali pun ngomel-ngomel.

Jetstar sebelumnya mengungkap penyebab pesawat rute Melbourne ke Denpasar, Bali, itu karena ditolak mendarat oleh otoritas Bandara Bali. Namun Manajer Perencanaan Evaluasi dan Operasi Air Nav Bandara Ngurah Rai, Partoyo menjelaskan bahwa tidak ada penolakan terhadap pesawat maskapai Australia Jetsar. Pesawat yang terbang dari Melbourne, Australia itu gagal mendarat di Bali memang permintaan maskapai untuk return to base (RTB) alias putar balik.

"Itu RTB dia return to base dari Melbourne ke Bali dari sisi kami, kalau return to base dia itu kembali ke negara karena alasan operasional itu yang kami terima dari pihak Jetstar jadi lebih ke maskapai," ujar Partoyo dihubungi Kamis (29/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait tudingan bahwa bandara Bali menolak kedatangan airline tersebut menurut Partoyo salah besar. "Masalah penolakan Bali tidak pernah ada penolakan untuk penerbangan secara umum kita terima, secara slotnya terpenuhi tapi slot itu ada pembatasan. Kemarin itu slotnya ada kok cuma yaitu mereka RTB," bebernya.

"Apakah alasannya karena pergantian pesawat itu pihak air line yang lebih tahu," imbuhnya. Dia mengaku menerima informasi RTB dari pihak airline melalui by phone tidak lama setelah pesawat itu terbang.

ADVERTISEMENT

Salah satu penumpang menggambarkan peristiwa itu sebagai mimpi buruk liburan. Dia mengatakan bahwa pesawat hampir tiba di Denpasar ketika mereka diberitahu oleh pilot bahwa pesawat tidak memiliki izin untuk mendarat dan harus kembali ke Melbourne.

"Dia mengatakan bahwa mereka telah mengecek Darwin dan Perth tetapi kemudian memilih Melbourne karena (pesawat) kami memiliki cukup bahan bakar dan akan lebih baik untuk staf, dan karena itu penerbangan baru," kata seorang penumpang.

Ketika pesawat mendarat kembali di Melbourne, sekitar delapan jam setelah keberangkatan, dia mengatakan penumpang diberitahu bahwa Boeing 787 Dreamliner tidak diizinkan untuk mendarat di Bandara Bali pada saat mereka mencoba mendarat sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

Usai mendarat kembali di Melbourne, ketegangan pun meninggi. Dia mengatakan bahwa para penumpang mengumpat ke kru pesawat.

"Saya duduk di sebelah seorang pilot yang bertugas ke Bali (untuk menjadi kapten penerbangan kembali ke Perth) dan dia berkata bahwa dia belum pernah mendengar hal ini sebelumnya," katanya.




(ddn/ddn)

Hide Ads