Imlek sudah di depan mata. Kawasan pecinan legendaris Glodok kini tampak meriah meriah dengan lampion dan dagangan aksesoris imlek yang laris manis.
Glodok merupakan salah satu Chinatown yang telah melegendaris di masyarakat Indonesia, khususnya Ibu Kota. Pasalnya Glodok merupakan pusat perniagaan sekaligus pusat berkumpulnya masyarakat keturunan tionghoa di Indonesia.
Terhitung tak kurang dari 10 hari lagi menjelang tahun baru imlek, tim detikcom berkunjung ke Glodok untuk melihat suasana menjelang imlek. Terlihat suasana Glodok pada Jumat (13/01/2023) sudah mulai dipadati oleh pengunjung yang berlalu lalang dan membeli kebutuhan harian dan beberapa perlengkapan imlek.
Banyak dari mereka terlihat berbelanja untuk kebutuhan imlek seperti pakaian, lampion, lilin, dupa, hingga jajanan khas seperti kue keranjang dan buah-buahan. Di hari biasa walaupun tetap ramai, tapi menurut penuturan pengurus Jakarta Good Guide Huans Sholehan, tidak ada pedagang yang menjajakan lampion di sepanjang jalan.
"Kalau lampion ini khusus di jual di hari-hari tertentu aja, khususnya imlek, kalau hari biasa enggak ada," ujar Huans.
Selain itu kami pun menyusuri area peribadatan bagi masyarakat Tionghoa, yaitu Klenteng Toa Se Bio di Glodok. Terlihat mereka pun sedang melakukan persiapan jelang menyambut tahun baru Imlek.
Ketika kami mengunjungi klenteng ini, terlihat beberapa petugas tengah melakukan pembenahan di sekitaran area klenteng. Selain itu mereka pun memiliki kegiatan rutin menyambut imlek seperti cuci patung, membersihkan tembok dan lantai, persiapan lilin, dan sebagainya.
"Persiapannya biasa sih, beres-beresin buat sembahyang, bersih-bersih tembok, cuci patung, persiapan lilin untuk umat-umat mau ibadah nanti buat imlek," ujar Pengurus Klenteng Toa Se Bio, Hengky saat ditemui Detikcom Jum'at (13/01/2023).
Sedangkan terkait kegiatan-kegiatan yang lekat dengan imlek seperti parade ataupun barongsai, dirinya pun memberikan penjelasan terkait persiapan tersebut.
"Perkiraan sih ada ya, cuman saya kurang tau nih persiapan dari tim kita seberapa matang untuk menyambut umat-umat pada di Imlek ya,". Ucap Hengky.
Selain itu dirinya pun memberikan pengertian terkait esensi dari perayaan tahun baru imlek itu sendiri.
"Kalau kita sih dasar paling pokok itu hanya sembahyang aja untuk umat-umat. Karena kita konsennya ini umat-umat untuk sembahyang, tidak memfokuskan kepada acaranya, karena memang Imlek ini acaranya pergantian tahun, orang berbondong-bondong untuk ibadah, paling barongsai itu hanya mengiringi saja," jelas Hengky.
Sedangkan dirinya pun menjelaskan terkait persiapan menjelang imlek paska dilonggarkannya aturan kerumunan di Indonesia.
"Kalau untuk sekarang, karena bisa dibilang sudah selesai ya, ppkmnya dicabut dan sebagai macamnya, ya memang pengennya sih ya rame berbondong-bondong. Tapi kita tetap antisipasi aja, karena kalau terlalu ramai pun juga tidak baik," jelas Hengky.
"Tetap kita antisipasi saat kita lakukan di pandemi sebelumnya, tidak ada berbeda, walaupun setelah pandemi ini kita harus tetap jaga jarak, jangan menimbulkan transfer-transfer baru atau penyakit baru lainnya," Hengky menambahkan.
Teruntuk masyarakat yang ingin menghadiri dan melihat suasana imlek di Klenteng Toa Se Bio pun diperbolehkan, namun dengan catatan jangan sampai mengganggu ritual peribadatan yang berjalan.
"Kita enggak pernah melarang ya untuk orang-orang yang umum untuk hadir ya. Karena kan kalau mereka ingin tau pasnya Imlek, mereka mau dateng mau foto-foto kita gak pernah mempermasalahkan. Ya mereka mau dateng, mau lihat-lihat, mau foto-foto bareng teman-temanya itu sih dipersilahkan sih," ucap Hengky.
"Cuman yang paling disarankan ke para umum ya, tamu-tamu umum prokes sih harus tetap dijalankan. Kalo ada fotografer ataupun siapapun yang ingin meliput, jangan sampai mengganggu individu-individu yang ingin beribadah gitu ya," Hengky menjelaskan.
Simak Video "Video: 3 Rekomendasi Kuliner di Glodok Chinatown "
(bnl/bnl)