Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 15 Jan 2023 23:01 WIB

TRAVEL NEWS

Tradisi 'Memberi Makan' Jenazah di Rumah Sakit Bali

Nyoman Sari (50) saat  menghaturkan sarana dalam tradisi mepunjung di Kamar Jenazah RSUP Prof Ngoerah, Jalan Diponegoro, Denpasar, Bali, Jumat (13/1/2023).
Foto: Tradisi memberi makan jenazah di Bali (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Denpasar -

Ada sebuah tradisi unik yang bisa kita lihat di RSUP Prof Ngoerah di Denpasar, Bali. Di sana, pihak keluarga bisa 'memberi makan' jenazah. Bagaimana kisahnya?

Terhitung sejak tahun 2012, RSUP Prof Ngoerah di Denpasar, Bali memfasilitasi tradisi mapunjung di kamar jenazah. Tradisi mapunjung, identik dengan pemberian persembahan makanan maupun minuman bagi jenazah yang dititipkan sementara di rumah sakit tersebut.

Dokter Forensik RSUP Prof Ngoerah, dr. Ida Bagus Putu Alit (52), SpFM(k), DFM, mengatakan, mapunjung merupakan salah satu adat sebagai bentuk penghormatan terhadap orang yang meninggal.

"Berdasarkan standar pelayanan kesehatan dilakukan penghormatan terhadap budaya dan adat dengan tidak mengganggu pelayanan," kata dr. Alit.

Lokasi pelaksanaan tradisi mapunjung ini berada di parkir kendaraan kamar jenazah RSUP Prof Ngoerah, Jalan Diponegoro, Denpasar. dr. Alit mengungkapkan beberapa alasan mapunjung tidak dilakukan di sebelah jenazah.

"Pelaksanaannya tidak boleh mengganggu pelayanan, sehingga (lokasi mapunjung) bukan di sebelah jenazah. Ini juga agar mudah membersihkan dan mengurangi risiko lain, seperti kebakaran karena ada titik api dupa yang mungkin bisa tidak diperhatikan petugas," ucap Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Forensik RSUP Prof Ngoerah ini.

Sementara terkait sarana dalam tradisi mapunjung, semuanya merupakan kewenangan keluarga mendiang. "Semuanya dikembalikan ke keluarga, tentang jenis suguhannya pun bervariasi sehingga tidak bisa kami sediakan di sini," ungkap pria yang juga menjabat Ketua Komite Etik dan Hukum RSUP Prof Ngoerah tersebut.

Salah satu keluarga mendiang yang melakukan tradisi mapunjung, Nyoman Sari (50) menuturkan, jenazah suaminya dititipkan di kamar jenazah RSUP Prof Ngoerah sejak Kamis (12/1/2023) hingga Minggu (15/1/2023).

"Tadi saya haturkan kopi, air putih, jajan, rokok, dan nasi. Semuanya itu kesukaan suami, dan sebelum meninggal sempat minta itu tadi," ucapnya.

Ia mengaku mapunjung setiap pagi dan sore hari dengan menghaturkan sarana yang sama.

"Saya percaya dengan melakukan mapunjung ini mendiang suami saya di sana bisa tenang dan jalannya nanti bisa lancar," tutur wanita asal Bangli ini.


------

Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.



Simak Video "Tradisi Misalin di Situs Galuh Salawe Ciamis Jelang Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA