Batu-batu di Desa Costesti, Rumania bukan batu biasa. Batu itu unik karena bisa tumbuh dan 'beranak'.
Batu unik itu ditemukan di Costesti, sekitar 80 km sebelah barat ibu kota Bucharest. Kini, desa itu masuk kawasan situs Trovanti Museum Natural Reserve.
Pengunjung situs Costesti bisa menemukan berbagai macam batu trovant berbentuk bola dan ellipsoidal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batu itu disebut trovant. Kata trovant merupakan sinonim untuk istilah Sandsteinkonkretionen dalam bahasa Jerman. Artinya, batuan pasir yang mengeras.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (20/1/2023), batu trovant di Desa Costesti berbentuk bulat dan tampak aneh. Bebatuan itu terlihat seperti gelembung yang ditiup dan ukurannya bervariasi, beberapa ada yang sangat besar, ada juga yang cukup kecil dan muat dalam genggaman.
Uniknya lagi, batu trovant bisa tumbuh dengan cara yang hampir sama seperti jaringan tumbuhan. Batu itu tumbuh perlahan seiring waktu berkat keberadaan air hujan. Batu-batu itu juga bisa 'melahirkan' batu baru seperti hewan.
Yang unik lainnya, andai batu itu dipotong setengahnya maka akan terlihat lingkaran umur seperti layaknya pohon. Namun, trovant betul-betul batu, bukan tanaman.
Keunikan itu membuat warga awalnya mengira trovant berasal dari luar angkasa. Tetapi, hasil penelitian menyebutkan trovant benar-benar berasal dari Bumi dan secara alami terbentuk oleh proses geologis.
Asal Mula Batu Hidup Trovant
Peneliti menyebut batu-batu itu muncul di bumi setelah terjadi aktivitas seismik yang kuat dan terjadi sekitar 6 juta tahun yang lalu. Batu-batu itu hidup dengan dimulai sebagai kerikil dan tumbuh sekitar 2 cm per 1.000 tahun. Batu trovant mengandung struktur mineral unik yang meniru kehidupan tumbuhan dan mamalia.
"Trovant dari Rumania memiliki usia yang sangat berbeda. Trovant tidak muncul begitu saja dari tanah. Mereka hadir dalam massa pasir dari berbagai usia geologis secara alami," kata Dr Mircea Ticleanu dari Institut Geologi Rumania.
"Kata trovant digunakan untuk pertama kalinya dalam literatur geologi dari Rumania," dia menambahkan.
Meskipun tidak hidup dalam arti ilmiah, penduduk lokal dan turis menggambarkan mereka sebagai batu 'hidup' karena cara mereka berubah seiring waktu.
Costesti bukan satu-satunya lokasi batu trovant ditemukan. Sebuah studi yang ditulis bersama oleh Dr Ticleanu menggambarkan mereka ada di seluruh wilayah Carpathian di Rumania.
Namun, bebatuan yang berada di Costesti lebih terkenal dan kebanyakan berdiameter besar. Trovan di Costesti ada yang berbentuk bulat, ada juga yang lonjong seperti telur. Banyak dari bebatuan ini memiliki bentuk kembar yang rumit.
Salah satu ciri trovant Costesti adalah adanya banyak microtrovant, yakni tuberkel (tonjolan) bulat yang lebih kecil di permukaan yang besar.
Selain trovant besar ada banyak yang lebih kecil, yang tidak sempurna, tetapi dengan kecenderungan yang jelas bentuknya akan menjadi bulat.
"Semua trovant ini berada di pasir kuning, halus, sedang atau kasar yang juga mengandung kerikil halus," tulis para peneliti.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia