Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 20 Jan 2023 17:31 WIB

TRAVEL NEWS

Mengenal Tradisi Petani Huma dari Pandeglang

Aris Rivaldo
detikTravel
Petani melakukan panen di Desa Rancaseneng, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten, Selasa (28/7/2020). Sebanyak 400 hektar sawah panen dengan baik.
Sawah di Pandeglang (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Pandeglang -

Salah satu seniman asal Pandeglang menciptakan karya 'Swara Jalawara Jawara: Suara untuk Padi'. Karya ini muncul karena kerinduannya akan tradisi pola pertanian masyarakat Sunda di huma atau ladang kering.

Seniman asal Pandeglang bernama Rizal Mahfud mengatakan, Cibaliung dan Pandeglang selatan dahulu dikenal sebagai wilayah dengan huma yang paling luas di Banten.

Namun seiring berjalannya waktu modernisasi dan industrialisasi di segala bidang, membuat jumlah lahan dan petani huma di sana semakin berkurang. Warisan tradisi yang biasa sering masyarakat lakukan pun kini perlahan menghilang.

"Karya ini jadi rangkuman sekaligus tumpahan rasa rindu dan keresahan atas tradisi huma di Cibaliung yang semakin terkikis. Kerinduan pada kidung yang biasa dinyanyikan untuk kesuburan padi, kepada bunyi-bunyi seperti calung renteng, omprang, sampai lesung yang dulu ramai bersahutan dari huma dan saung," kata Rizal saat dimintai keterangannya, Jum'at (20/1/2023).

"Kerinduan pada suasana liliuran atau kolektivitas masyarakat yang terasa dari mulai menanam padi sampai merayakan panen di seren taun. Sekarang, seren taun sudah tidak dirayakan lagi di Cibaliung," tambahnya.

Rizal Mahfud Pencipta Karya Rizal Mahfud Pencipta Karya "Suara Padi" (Foto: Istimewa)

Karya ini berupa instrumen musik dari alat musik tradisional yang biasa dimainkan di huma. Ada calung renteng, kacapi buhun, angklung buhun, omprang, lesung, gong lodong, karinding, dan suling kumbang.

"(karya) akan direspons oleh empat seniman lintas disiplin, ada seni tari, monolog, sampai pantomim. Hampir semua musisi dan kolaborator yang terlibat berasal dari Pandeglang," jelasnya.

Rizal menjelaskan, proses penciptaan karya ini sudah dimulai dari Oktober 2022 dan akan dipentaskan tanggal 21-22 Januari di Boeatan Tjibalioeng, Kampung Namprak, Desa Mendung, Kecamatan Cibaliung, Pandeglang.

Selain musik, ada rangkaian kegiatan lainnya seperti diskusi, kelas, sampai penanaman pohon.

"Karya ini merupakan persembahan dari kami, seniman dan musisi muda yang ingin mengenal dan mengenang budaya warisan leluhur kami," pungkasnya.



Simak Video "Ini Dia Tampang Riko, Pemuda yang Bunuh Mantan Pakai Kloset"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/msl)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA