Lion Air Tidak Melarang Pramugarinya Berjilbab

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 10 Feb 2023 13:23 WIB
Pramugari Lion Air Foto: dok. Lion Air
Jakarta -

Penggunaan hijab atau jilbab bagi pramugari sempat jadi pembahasan. Lion Air dengan tegas tidak melarang pramugarinya mengenakan jilbab.

Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, memastikan bahwa perusahaan tempatnya bekerja tidak melarang pramugari atau karyawati yang lain untuk mengenakan jilbab.

"Lion Air Group tidak melarang bagi karyawati dan pramugari mengenakan hijab (jilbab)," kata Danang lewat pesan singkatnya kepada detikTravel, Jumat (10/2/2023).

Namun ketika ditanya ada berapa pramugari Lion Air yang mengenakan hijab saat ini dan berapa komposisi antara pramugari yang berhijab dan tidak berhijab, Danang belum bisa memberikan jawaban, karena harus mengeceknya lagi.

"Untuk data, butuh waktu untuk cek mas," balas Danang.

Danang pun menunjukkan beberapa contoh seragam pramugari berhijab dari Batik Air. Untuk rute-rute tertentu, seperti ke Banda Aceh, pramugari memang wajib mengenakan hijab.

Pramugari Batik Air rute Banda Aceh-Penang Foto: (dok. Batik Air)

Awal Mula Polemik Jilbab Bagi Pramugari

Awal mula polemik jilbab bagi pramugari ini berasal dari anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade. Saat itu, Andre mengapresiasi jajaran direksi dan manajemen Garuda Indonesia yang terus mencatatkan perbaikan kinerja.

Namun, Andre meminta Garuda memperbolehkan pramugarinya untuk menggunakan jilbab saat sedang bekerja.

"Kami mengapresiasi kinerja jajaran direksi dan manajemen dan seluruh karyawan Garuda yang telah bekerja keras dan berjuang bersama seluruh stakeholders yang ada. Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas Islam. Kita lihat di berbagai maskapai yang ada, sudah banyak pramugari yang berjilbab. Bahkan di Citilink sudah ada yang berjilbab. Tapi di Garuda masih ada aturan yang melarang pramugari-pramugarinya untuk menggunakan busana muslim berjilbab untuk menutup aurat," kata Andre dalam dalam rapat dengar pendapat di DPR beberapa waktu lalu.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin kemudian menyebut aneh terkait informasi yang mengatakan adanya maskapai penerbangan di Indonesia yang melarang pramugari mengenakan jilbab saat bertugas. Bila larangan penggunaan jilbab tersebut benar ada, maka larangan itu tidak relevan.

"Jadi kalau ada larangan berjilbab agak aneh, saya kira kita cek lagi, perlu diteliti itu," kata Wapres Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Yogyakarta pada Sabtu.

"Mengenai masalah jilbab, saya kira perlu dicek ya apa betul, sebab sampai sekarang ini nggak ada larangan berjilbab itu nggak ada," ungkap Wapres.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia itu pun menilai aneh jika masih ada institusi yang melarang penggunaan jilbab.

"Bukan lagi di polisi, di tentara juga sudah semua orang berjilbab, di perguruan tinggi, dimana mana boleh," tambah Wapres.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra langsung memberikan jawaban, bahwa mereka tengah mengkaji penggunaan jilbab bagi para pramugari mereka.

"Garuda Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai stakeholder terkait untuk memastikan kesiapan penggunaan jilbab bagi pramugari Garuda Indonesia dapat dilandasi oleh kebijakan operasional yang komprehensif," tutup Irfan.



Simak Video "Video Cerita Unik Pramugari Bertugas saat Ramadan: Sahur di Surabaya, Buka di Arab"

(wsw/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork