OYO, sebuah platform akomodasi kini sudah menginjak usianya yang kelima. Di tahun yang kelima ini, OYO sudah mempunyai 2.500 properti dan 13 juta pelanggan.
Mengawali perjalanannya, OYO memulai bisnis di 3 kota yaitu Jakarta, Palembang, dan Surabaya. Setelah itu, OYO kemudian merambah Jabodetabek, Bandung, Karawang, Cirebon, Sleman, Surabaya, Malang, Batu, Yogyakarta dan Semarang.
Kini, OYO telah beroperasi di lebih dari 180 kota mulai dari Sabang hingga Maluku. OYO juga berhasil menarik lebih dari 13 juta pelanggan dan mencatat pertumbuhan bisnis sebesar 15 kali lipat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia menjadi kunci dari rencana pertumbuhan bisnis dalam skala global. OYO telah membuktikan transformasinya, dan berfokus pada properti premium. Kami juga ingin menjalin kemitraan yang kuat dengan pelanggan kami di kota-kota bisnis dan kota tujuan rekreasi, dengan penetrasi yang lebih kuat," ujar Ankit Tandon, Global CBO dan CEO Southeast Asia and Middle East dalam keterangannya, Rabu (15/2/2023).
OYO optimis pada kenaikan perjalanan bisnis di Indonesia. Hal ini telah dibuktikan dengan rekor kenaikan jumlah pelanggan korporat hingga 237 persen pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
OYO pun ingin meningkatkan jangkauan di kota-kota bisnis utama seperti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Bandung dan Medan.
OYO akan melengkapi properti mereka dengan perangkat teknologi yang telah diperbaharui seperti Co-OYO yang dilengkapi dengan fitur yang dapat membantu pelanggan merancang, dan menjalankan penawaran promosi mereka sendiri untuk meningkatkan okupansi dan mendukung pemaksimalan pendapatan.
OYO pun optimis pada pemulihan sektor industri perhotelan, dan pariwisata Indonesia dengan mendukung percepatan capaian pergerakan 1,4 miliar wisata domestik dengan mendukung penerapan CHSE (Clean, Health, Safety and Environment Sustainability).
"Kami yakin untuk terus menambah portofolio kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, serta menerapkan lokalisasi produk dan layanan menjadi inti operasional kami di Indonesia," pungkas Ankit.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!