Terjadi lagi. Sebuah penerbangan mengalami kejadian tak terduga nan buruk, yakni sudah belasan jam di udara dan harus kembali ke kota asal.
Melansir CNN, Senin (20/2/2023), itulah yang terjadi pada frequent flyer Bryan Gottlieb. Ia menumpang Air New Zealand pada hari Kamis (16/2/2023) ketika rencana perjalanan dari Auckland ke Bandara Internasional John F. Kennedy di New York tidak lancar. Gegaranya ada pemadaman listrik di bandara.
Terminal 1 JFK ditutup dan beberapa penerbangan yang dijadwalkan mendarat di sana harus dialihkan. Beberapa penerbangan internasional mendarat di bandara lain, yakni di Newark, Washington Dulles, Boston Logan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerbangan Gottlieb, ANZ2, berputar balik di tengah penerbangan dan mendarat kembali di Auckland, lebih dari 16 jam setelah berangkat dari bandara yang sama.
Situs pelacakan penerbangan FlightAware mencatat total waktu terbangnya selama 16 jam dan 25 menit. Pesawat berputar kembali kira-kira di tengah perjalanan dari yang dijadwalkan.
"Saya tidur cukup nyenyak, dan saya bangun dengan perasaan bahwa saya pasti akan segera mendarat di JFK. Penumpang di sebelah saya menepuk pundak saya dan berkata, 'Apakah Anda tahu kita hampir kembali ke Auckland?'" kata Gottlieb.
Gottlieb mengatakan, sesama penumpang memberinya kabar dua atau tiga jam sebelum pesawat dijadwalkan mendarat. Pengumuman tentang pengalihan tidak kunjung datang sampai penerbangan hampir kembali ke Selandia Baru.
"Anda dapat melihat rute kami di pelacak dan kabar telah menyebar ke mana-mana," katanya.
Pilot mengumumkan bahwa sebagian dari keputusan itu didasarkan pada efisiensi jadwal untuk maskapai. Di sisi lain, kurangnya awak di bandara dekat JFK akan menyebabkan penundaan maskapai lebih lanjut.
"Semua orang di pesawat itu akan lebih suka berada di bandara mana pun di AS, Newark atau LaGuardiaatau atau lainnya," kata Gottlieb.
Maskapai meminta maaf
Air New Zealand mengatakan pengalihan ke bandara AS yang lain berarti pesawat akan tetap di darat selama beberapa hari. Itu berdampak pada sejumlah layanan terjadwal lainnya.
Saat itu, penerbangan masih dalam perjalanan kembali ke Auckland, dan maskapai mengatakan timnya siap membantu pelanggannya memesan ulang pada layanan berikutnya yang tersedia.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan berterima kasih kepada pelanggan kami atas kesabaran dan pengertian mereka," kata pernyataan itu.
Gottlieb, yang tinggal di New York, menghabiskan delapan jam di bandara di Auckland menunggu penerbangan berikutnya ke Los Angeles, di mana dia akan terhubung ke JFK.
Air New Zealand memberinya voucher makan senilai USD 100, tetapi dia tidak beruntung membeli ruang tunggu kelas atas untuk menyegarkan diri di Auckland. Dia belum pernah mendengar tentang kompensasi lain pada saat dia berkomunikasi dengan CNN.
Penerbangan yang dialihkan adalah upaya kedua Gottlieb untuk pulang. Ia sempat akan terbang ke Amerika Serikat pada hari Senin, dan itu dibatalkan karena topan dahsyat yang melanda Selandia Baru minggu ini.
Rencana istrinya untuk bergabung dengannya selama dua minggu terakhir masa tinggalnya digagalkan ketika penerbangannya dibatalkan karena banjir bandara di Auckland pada akhir Januari.
Tetapi staf maskapai Air New Zealand dikatakannya sangat membantu. Dan Selandia Baru tetap menjadi salah satu tempat favorit Gottlieb.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol