Menparekraf Sandiaga Uno menyadari betul dua tugas penting terkait penerbangan dari Presiden Joko Widodo. Dia optimistis dua hal itu tercapai.
Dua pesan Jokowi itu adalah soal tiket pesawat murah. Yang kedua, peningkatan jumlah penerbangan, baik domestik ataupun dari luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kita sudah doakan selama beberapa bulan terakhir, dan alhamdulilah, memang tidak sama rata promonya dan tidak berlaku di semua provinsi," kata Sandiaga dalam temu wartawan mingguan, Senin (20/2/2023).
"Karena ini sudah mendapat arahan dari bapak presiden agar lebih banyak ditingkatkan jumlah penerbangan langsung ke Indonesia maupun untuk domestik," dia menambahkan.
"Namun, ke depannya dengan bertambahnya jumlah pesawat, dengan meningkatnya ketersediaan kursi, kita harapkan harga tiket akan berangsur turun dan lebih terjangkau," kata dia.
"Karena target pergerakan wisatawan nusantara dalam negeri itu 1,4 miliar. Dan, ini harus ditopang oleh semua stakeholders," kata Sandiaga.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) mahalnya harga tiket pesawat berdampak kepada inflasi. Kenaikan tarif angkutan udara menjadi salah satu penyumbang inflasi pada komponen administered price atau harga yang diatur.
Berkaca pada data Juli 2022, laju inflasi RI tercatat sebesar 4,94 persen (year on year/yoy). Berdasarkan komponennya, administered price menyumbang 0,21 persen terhadap inflasi nasional di bulan lalu, dan itu dipengaruhi kenaikan tarif angkutan udara, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, dan tarif listrik.
Di saat bersamaan, devisa pariwisata ditargetkan mencapai USD 5,95 miliar.
Kemenparekraf berharap dengan turunnya harga tiket pesawat bisa menggairahkan wisata dan parekraf. Dia wanti-wanti agar harga tiket pesawat tidak melambung tinggi memasuki musim liburan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah, kira-kira di bulan April.
"Harga tiket pesawat menuju ke sejumlah destinasi seperti Labuan Bajo, Bali, dan Sorong juga mulai turun harga. Namun, ke Manado masih mahal kemarin," kata Sandiaga.
"Saya dikomplain oleh teman-teman yang ada di Likupang. Oleh karena itu saya mengajak semua pihak agar mendukung lebih banyak jumlah pesawat yang bisa beroperasi juga ada penurunan harga avtur," dia menambahkan.
Menurut data BPS di 2022 terjadi peningkatan hampir 85 persen penumpang pesawat di Indonesia. Total penumpangnya sebanyak 55,85 juta.
"Dengan capaian positif ini kami akan bekerja sama dengan Kemenhub dan maskapai, baik maskapai nasional dan luar negeri," kata Sandiaga.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!