Sebuah Boeing 747 terlantar dan tak digunakan lagi setelah hanya terbang selama 30 jam. Pesawat itu baru melayani penumpang sebanyak 16 kali.
Boeing 747 itu dikonfigurasi sebagai jet pribadi untuk para VIP. Melansir CNN, Rabu (22/2/2023), pesawat yang awalnya ditujukan untuk kerajaan Saudi ini terdampar selama hampir 10 tahun.
Lokasi penyimpanannya di EuroAirport Basel Mulhouse Freiburg, yang terletak di perbatasan antara Prancis, Swiss, dan Jerman. Di sana, pesawat itu seharusnya akan dilengkapi dengan penambahan di bagian interior hingga semakin mewah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi itu tidak pernah terjadi. Setelah gagal menemukan pembeli baru, pesawat itu akhirnya diterbangkan ke Pinal Airpark di Arizona, sebuah boneyard (tempat penyimpanan akhir pesawat udara), tempat pesawat pensiunan dilucuti suku cadangnya atau disimpan tanpa batas waktu.
Pesawat itu adalah BBJ (Boeing Business Jet) yang dimodifikasi besar-besaran yang ditargetkan untuk pemerintah dan klien korporat. Jangkauannya lebih dari 10.000 mil dan ruang kabin sekitar 5.000 kaki persegi tidak bisa ditandingi oleh pesawat bisnis lainnya.
![]() |
Ini juga merupakan model paling canggih dari Boeing 747 yang pernah diproduksi, yakni varian 747-8. Itu pesawat yang pertama kali terbang pada tahun 2010 tetapi gagal sukses karena biaya pengoperasian yang mahal.
Yang terakhir, dikirim ke operator kargo Atlas Air pada awal 2023, menandai akhir dari sejarah produksi 747. Varian tersebut masih menjadi sorotan di masa depan, masih ada dua 747-8 saat ini sedang diubah menjadi pesawat Air Force One berikutnya.
Boeing telah menjual lebih dari 250 BBJ hingga saat ini, sebagian besar dari mereka adalah 737, yang memiliki daya tarik pasar yang lebih luas. BBJ 747-8 bermesin empat yang besar, mahal, lebih sulit dijual.
"Total ada sepuluh pesawat yang dibuat dan ini yang pertama dipensiunkan," kata Connor Diver, analis senior di firma analitik penerbangan Cirium.
"Tidak transparan siapa sebenarnya yang membelinya, tapi ini adalah pesawat pribadi yang sangat, sangat besar dan satu-satunya operator atau pembeli cenderung pemerintah dan keluarga kerajaan," katanya.
Yang terlantar ini khusus ditujukan untuk pemerintah Arab Saudi dan khusus untuk Putra Mahkota Sultan bin Abdulaziz Al-Saud, tetapi dia meninggal pada tahun 2011, hanya beberapa bulan sebelum pengiriman yang dijadwalkan.
Pesawat yang diberi kode registrasi wajib, N458BJ, pertama kali terbang pada Mei 2012 untuk pengujian. 747 itu secara resmi dikirim pada Juni 2012.
Pada tahun 2017, karena kehilangan tujuan awalnya, pesawat tersebut dijual dengan harga USD 95 juta. Jumlah itu turun dari harga awal sekitar USD 350 juta dan masih belum terjual meski bisa dikonversi.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan