Akhir pekan lalu, Lombok menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK), tetapi tingkat hunian hotel tidak mengalami lonjakan. Fakta itu dikait-kaitkan dengan kegagalan menarik penonton.
Dari pantauan detikcom pada hari pertama dan kedua, Jumat (3/3/2023) dan Sabtu (4/3), tribun penonton saat WSBK di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), sepi penonton. Barulah di hari ketiga, Minggu (5/5) di momen Race 2, penonton lebih banyak. Itu pun hanya sekitar separuh bangku penonton terisi.
Sudah begitu, tingkat hunian hotel di Lombok dalam tiga hari itu tidak mengalami lonjakan signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam jumpa media si MCI Mandalika, Menparekraf Sandiaga Uno menepis jika WSBK sepi penonton. Dia menunggu hasil lebih akurat.
"Nanti kami akan turunkan tim untuk mendata dampak ekonomi maupun dampak sosial WSBK 2023. Mari kita buat narasi yang bisa membuat wisatawan ingin berkunjung," ujar Sandiaga.
Sandiaga menyebut jumlah penonton pada WSBK Mandalika 2023 lebih banyak dibanding ajang serupa tahun lalu. Jumlah penonton tahun ini lebih 59 ribu penonton selama 3 hari.
"Ini kita berbicara data, barusan saya mendapatkan data dari DORNA total penonton yaitu 59.221. Jumlah ini naik 15% dibanding event tahun 2022," kata Sandiaga.
Persoalan kurangnya promosi juga dijawab oleh Sandiaga. Dia menepis bahwa promosi event WSBK Mandalika kurang atau tidak dilakukan.
"Kita melakukan berbasis data. Kita tanyakan tahun lalu informasi yang diperoleh penonton sebanyak 75% dari televisi, 24 persen dari digital dan selebihnya dari billboard. Jadi oleh karena itu kami dan pemrov melounching di tv dengan full coverage. Juga launching di Hard Rock Cafe dan televisi lagi yang digenjot. Akhirnya 75 persen tercapai dan selebihnya kami promosikan di 3 akun Instagram kami," ujar Sandiaga
Terkait sepinya hotel, Sandiaga mengatakan jangan hanya melihat dari 1 hotel saja. Nanti dia akan membahasnya dengan PHRI Lombok.
"Terkait okupansi, jangan cepat melakukan pengambilan keputusan bahwa ini sepi. Tunggu datanya, kami akan turunkan tim untuk kajian. Kita ingin melihat semuanya jangan lihat dalam 1 sisi saja. Nanti kita undang PHRI dan kita ingin mendapatkan gambaran secara keseluruhan," ujar Sandiaga.
Sandiaga pun menuturkan bahwa pemerintah telah menyiapkan dana Tp 5,8 triliun untuk melengkapi infrastruktur yang dirasa masih kurang. Termasuk, kapal cepat Sanur - Mandalika dan perlengkapan yang dibutuhkan lainnya.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol