Ranca Upas menjadi sorotan setelah ladang Edelweis yang menjadi salah satu daya tariknya hancur karena kegiatan motor trail. Ternyata kegiatan ini ilegal!
Sesak rasanya saat melihat foto berfore-after kebun Edelweis yang berada dalam hutan lindung Ranca Upas yang hancur karena kegiatan motor trail. Setelah lempar sana-sini masalah izin, terungkaplah jika kegiatan ini ilegal.
"Saya cek ke Kadispora, saya cek juga ke IMI Kabupaten Bandung, dan saya cek juga ke kadis LH terkait proses perizinan," ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna saat live di Detik Pagi, Kamis (9/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya kalau ada event seperti itu ada surat permohonan dan sebagainya. Nah setelah saya tanya kepada Kadispora, karena leading sektornya adalah olahraga, menurut kadis itu tidak ada informasi sama sekali," tambahnya.
Dadang sendiri mengaku tidak tahu ada kegiatan tersebut. Ia baru tahu belakangan kegiatan itu digelar dan bikin gaduh. Apalagi ada logo Pemkab Bandung dalam kegiatan tersebut.
"Setelah saya telusuri ternyata belum ada izin. Yang menyesalnya saya kenapa lambang Pemda di pasang di situ. Sementara IMI Kabupaten Bandung pun tidak pernah merasa mengkonfirmasi adanya kegiatan tersebut," katanya.
Dia menjelaskan event tersebut bisa dikatakan ilegal. Pasalnya tidak memiliki izin dari pihak terkait.
Tidak hanya merusak ladang Edelweis saja, kegiatan motor trail menghancurkan kualitas tanah yang butuh waktu ratusan tahun terbentuk.
Pengkampanye Sadar Lingkungan Pepep DW turut membeberkan salah satu blok yang berada di kawasan Ranca Upas yaitu bernama Leuweung Tengah. Secara ekologi, blok tersebut sudah berusia ratusan hingga ribuan tahun lamanya yang membuat lapisan tanah di lokasi itu memiliki unsur hara yang tinggi.
Setelah dirusak motor trail, terjadi pelapukan tanah di blok Leuweung Tengah ini. Tak hanya itu, Leuweung Tengah juga merupakan habitat utama untuk primata bernama Surili, yang merupakan satwa dilindungi.
"Di sana juga ada sungai purba, Citarum, yang sedimentasinya enggak ada lumpur sama sekali. Kemarin dijadikan jalur utama sama pegiat motor trail. Kebayang akhirnya gimana sedimentasi sungai di sana rusak. Terus Leuweung Tengah di Ranca Upas ini merupakan tempat Surili yang tipikalnya dia tidak mau di tempat ramai. Hari ini merupakan akan pergi ke mana kalau habitatnya sudah rusak begini," ungkap Pepep.
Pantauan detikcom tim di lokasi pada Rabu (8/3/2023), kerusakan terjadi di bagian rawa atau Edelweiss rawa. Meski sudah hancur berantakan, namun saat ini sudah dilakukan penanaman kembali oleh pengelola dan masyarakat.
Selain itu, ditemukan juga area lainnya yang terdapat jalur bekas trail. Kondisinya banyak berlubang. Kontur tanah di kawasan itu juga menjadi lembek dan berlubang. Selain itu, akses jalan menuju ke hutan juga mengalami kerusakan. Terlihat kontur tanah yang berlubang dan hancur bekas ban.
"Yang rusak itu Camping Ground Savana saja, salah satunya yang ada posisi bunga rawa itu. Kita juga sedang benahi dan hari ini baru ditanami," ujar Manager Site Kampoeng Cai Ranca Upas, Argo Wibowo kepada awak media.
Dia menuturkan peristiwa tersebut terjadi karena ada kesalahpahaman antara panitia dan peserta. Saat penyelenggaraan tidak ada panitia yang berada di jalur tersebut. Pihaknya pun menyesalkan adanya peristiwa ini. Evaluasi imbas dari kejadian itu akan dilakukan oleh pengelola.
"Kami meminta permohonan maaf mewakili manajemen, dan mungkin ke depannya menjadi pelajaran bagi manajemen kami terkait aturan, SOP, dan event-event tertentu, jadi kami akan atasi," katanya.
Argo menambahkan usai kejadian yang bikin heboh tersebut, pihaknya sudah melakukan perbaikan. Penanaman kembali bibit bunga sudah dilakukan dibantu oleh masyarakat.
"Kami melakukan penanaman kembali Bunga Rawa yang tadinya luasannya sekitar 1,5 hektar tapi kita tanami sampai ujung kisaran sekitar 3 hektar," bebernya.
Terkait adanya jalur yang rusak, dirinya tengah melakukan koordinasi dengan pihak lainnya supaya melakukan pembenahan. Sehingga lokasi jalur tersebut bisa kembali normal.
"Untuk jalan yang di dalam ada beberapa yang rusak. Tapi kita sudah dikoordinasikan dengan pihak lainnya, kita gerakan masyarakat juga untuk ikut serta dalam pembenahan jalur tersebut agar kembali seperti semula, tapi perlu waktu," pungkasnya
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!