Maraknya turis Rusia bekerja ilegal di Bali disangkutkan dengan kinerja Imigrasi. Kini, Ombudsman memantau kinerja Imigrasi dengan lebih intens.
Kepala Keasistenan Utama III Ombudsman Yustus Yoseph Martubonhs belum dapat mengambil kesimpulan bahwa munculnya turis ugal-ugalan yang masif di Bali disebabkan oleh lemahnya kinerja Imigrasi.
"Kami hanya sebatas pengawasan sampai ada pelaporan resmi baru bisa memberi rekomendasi," kata Yustus di Kuta, seperti dikutip dari detikBali Kamis (16/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika belum ada laporan resmi, Ombudsman hanya bisa mengawasi lembaga publik yang disorot, yakni Imigrasi Bali. Iya, kalau aduan hanya sebatas mengawasi, tapi kalau dilaporkan secara resmi baru bisa memberi rekomendasi," kata dia.
Ya, belakangan turis Rusia memang tengah disorot. Penyebabnya, mereka menyalahgunakan visa turis untuk bekerja di Bali. Para turis itu bekerja di sektor UMKM, seperti bisnis sewa motor, fotografer, wedding organizer, guru selancar, guru tenis, hingga bisnis sewa vila.
Imigrasi Bali terus melakukan penangkapan dan mendeportasi turis yang menyalahi aturan izin tinggal di Bali itu.
untuk memasuki wilayah Indonesia tidak sulit bagi warga negara Rusia. Rusia masuk dalam daftar negara-negara yang bisa masuk RI dengan visa on arrival. Selain itu, mereka harus memiliki paspor yang sisa masa berlakunya lebih dari enam bulan.
Visa on arrival itu berlaku selama 30 hari. Adapun, biaya pembuatannya adalah rp 500 ribu.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo