Thailand Bidik Turis Asal Medan untuk Wisata Medis

Memasuki tahun 2023, Thailand sangat ambisius membidik turis Indonesia untuk wisata ke Negeri Gajah Putih. Wisata medis jadi salah satu cara menarik turis +62.

Thailand punya banyak cara untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara. Tak hanya memamerkan alam dan budayanya yang cantik, Thailand juga menggenjot sektor wisata medis untuk dipromosikan, termasuk kepada turis Indonesia.

Deputi Gubernur untuk Pemasaran Internasional-Asia dan Otoritas Pariwisata Pasifik Selatan Thailand yakni Tanes Petsuwan mengungkapkan, saat ini pihaknya membidik turis asal Medan untuk berobat ke Thailand.

Tanes bercerita, pada saat ia berkunjung ke Medan, dia menemukan fakta bahwa banyak orang yang memilih ke Thailand untuk berobat. Tujuan wisata medisnya pun beragam mulai dari perawatan gigi hingga medical check up. Di samping itu, kita juga mengenal Thailand menyediakan layanan perawatan kecantikan hingga bedah plastik yang mumpuni.

Tanes menjelaskan, Thailand banyak dipilih untuk wisata medis karena memiliki dokter dan perawat yang berkualitas. Selain itu, rumah sakit di sana juga berstandar internasional dengan biaya pengobatan yang relatif murah.

"Ini kesempatan baru. Medan adalah kunci. Mereka biasanya datang ke Penang (Malaysia) untuk mendapatkan perawatan medis tapi dengan adanya penerbangan langsung dari Medan ke Bangkok, wisata medis ini menjadi produk kunci yang kami promosikan," kata Tanes.

Sementara itu, mengutip ttb analytics dari TMBThanachart, Thailand rupanya sangat optimis wisata medis ini akan berkontribusi besar untuk pendapatan negara. Untuk tahun ini saja, wisata medis diprediksi akan mendatangkan pendapatan sebesar 25 milyar baht (sekitar Rp 10,7 triliun).

Thailand sendiri telah menjadi destinasi wisata medis utama di dunia karena memiliki manajemen dan keamanan perawatan medis yang baik. Hal itu juga didukung data Global Health Security Index yang dikeluarkan Johns Hopkins University pada tahun 2021, di mana Thailand menempati peringkat 5 dari 195 negara di dunia sebagai negara yang responsif pada pandemi dan epidemi.