Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 17 Mar 2023 20:12 WIB

TRAVEL NEWS

Tak Ada Larangan Berwisata ke Luar Negeri, tapi Warga China Pilih di Rumah

Syanti Mustika
detikTravel
Traffic jam at Bangkoks China town, one of the top tourist attraction spots as Thailand is expecting arrivals of Chinese tourists after China reopens its borders amid the coronavirus (COVID-19) pandemic, in Bangkok, Thailand, January 6, 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Ilustrasi China ( REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Jakarta -

Pemerintah China telah membuka gerbang internasional dan membebaskan warganya pelesiran ke negara lain. Tetapi, warganya malah memilih untuk di rumah saja.

Perubahan gaya traveling turis China sangat terasa setelah pandemi. Sekarang, Venesia, Paris dan Madrid bukan lagi pilihan utama mereka.

Dilansir dari CNBC, Jumat (17/3/2023) Chinese Outbound Tourism Research Institute (COTRI), sebuah perusahaan konsultan independen yang berbasis di Jerman mengatakan banyak perubahan minat warga China setelah pembatasan China dibuka.

"Wisatawan China yang akan kami sambut tahun ini dan di tahun-tahun mendatang sangat berbeda dengan yang datang sebelumnya," kata Wolfgang Georg Arlt, pendiri dan kepala eksekutif COTRI.

Di China, lockdown selama bertahun-tahun karena pandemi memicu pergeseran dari tempat-tempat wisata utama ke pariwisata yang lebih berorientasi alam, lebih berorientasi luar ruangan. Arlt menyoroti munculnya tren seperti berkemah dan glamping, serta perjalanan yang berfokus pada keluarga.

Mungkin yang lebih penting lagi, banyak wisatawan China masih mengeksplorasi harta karun peluang perjalanan di negara mereka sendiri, katanya.

"Dalam tiga tahun penutupan negara, setiap orang harus bepergian ke dalam negeri, termasuk orang kaya yang memberikan dorongan bagi industri pariwisata dalam negeri," kata Arlt.

Itu bisa menandai perubahan signifikan di pasar perjalanan internasional, di mana turis China merupakan kontributor yang sangat besar.

"Dulu jika Anda adalah orang penting di China, Anda harus bepergian ke luar negeri. Jika Anda bepergian di dalam negeri, berarti terlalu miskin atau terlalu bodoh untuk bepergian ke luar negeri," tambah Arlt.

Karena pandemi, wisata domestik China pun mengalami peningkatan dengan lebih banyak penawaran beragam. Menurut Biro Statistik Nasional ChinaTuris China melakukan hampir 170 juta perjalanan keluar negeri pada tahun 2019.

Pada paruh pertama tahun itu saja, pengeluaran perjalanan keluar China melampaui USD 127,5 miliar, menurut sebuah studi dari situs pemesanan perjalanan Cina Ctrip.com.

Tahun ini, perjalanan keluar Tiongkok diperkirakan akan pulih sekitar dua pertiga dari jumlah tertinggi tahun 2019, dengan sekitar 110 juta penyeberangan perbatasan dari China.

Kemungkinan banyak yang traveling dalam negeri

Grup hotel Accor memperkirakan sekitar tiga dari empat pelancong China akan tetap berada di dalam negeri.

"Kami mengantisipasi bahwa 70% hingga 80% wisatawan akan tetap tinggal di China. Kapasitas penerbangan belum mencapai level 2019," kata Karelle Lamouche, global chief commercial officer Accor.

Sejak negara itu membuka kembali perbatasannya pada awal Januari, kurangnya kapasitas penerbangan membuat banyak calon pelancong terjebak di rumah. Menurut data dari situs Fliggy, dalam sepekan dari 6 Februari hingga 12 Februari, penerbangan internasional dari China hanya pulih 9% dari level 2019 mereka, dengan 63% dari penerbangan tersebut dioperasikan oleh maskapai China.

Juga banyak warga China terjebak oleh perpanjangan paspor dan aplikasi visa. Dan juga terhambat larangan jangka pendek dari beberapa negara terhadap turis China.

Karena masalah tersebut, negara-negara yang mengakomodasi dan mempermudah visa untuk China menjadi sasaran liburan warga. Sebut saja Thailand yang menawarkan visa-on-arrival untuk turis China yang telah divaksinasi penuh yang memiliki asuransi perjalanan.

Fliggy mencatat bahwa Thailand menyambut 180.000 turis China dari Januari hingga pertengahan Februari.



Simak Video "Alasan Indonesia Tak Wajibkan Turis China Negatif Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA